Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Kawasan

Tiongkok dan India Berlomba Bangun Bendungan di Perbatasan

Foto : Sumber: Voice of America, Reuters, ArcGIS - KJ/ONE
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok berencana membangun bendungan raksasa di aliran Sungai Yarlung Tsangpo, yang merupakan salah satu hulu dari Sungai Brahmaputra. Pembangunan bendungan raksasa ini mendapat reaksi keras dari India.

Sungai Brahmaputra adalah satu sungai terpanjang di dunia. Sungai Brahmaputra atau oleh orang Tiongkok disebut Yarlung Tsangpo, berawal dari pegunungan Himalaya di Tibet, memanjang hingga di Arunachal Pradesh, India, kemudian melewati Assam, Bangladesh, dan bermuara di Teluk Benggala.

Sungai Brahmaputra yang dianggap sungai abadi, adalah jalur kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang alirannya. Warga menggunakannya untuk irigasi, perikanan, dan transportasi air pedalaman. Di bagian hilirnya, sungai ini memiliki keuntungan sekaligus kerugian. Di satu sisi, sungai ini mengandung sejumlah besar tanah aluvial subur yang cocok untuk pertanian, tetapi di sisi lain, karena kondisi geografis dan iklim, hal itu menyebabkan bencana banjir berkala di Assam dan Bangladesh.

Bendungan raksasa Tiongkok ini akan dibangun di atas sungai di daerah Medog, yang ketinggiannya mencapai 2.000 meter, sebagai tempat yang ideal untuk memanfaatkannya sebagai pembangkit listrik tenaga air. Kawasan ini terletak di Daerah Otonomi Tibet, yang diperintah oleh Tiongkok.

Menurut pejabat Tiongkok, pembangkit listrik tenaga air di wilayah Medog adalah bagian dari inisiatif pembangkit energi terbarukan negara dan akan membantu Tiongkok mencapai netralitas karbon pada 2060, sekaligus membuka jalan bagi pembangunan di Daerah Otonomi Tibet.

Bendungan baru ini dapat membantu menghasilkan hingga 60 gigawatt listrik, tiga kali lipat dari Bendungan Tiga Ngarai di Tiongkok tengah, yang memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga air terpasang terbesar di dunia saat ini.

"Bendungan baru ini dapat menyediakan 300 miliar kilowatt per jam listrik terbarukan, dan zero carbon setiap tahun. Tenaga yang dihasilkan akan membantu Beijing memenuhi tujuan energi bersihnya, dan memperkuat keamanan air," kata Ketua Perusahaan Konstruksi Listrik Tiongkok, Yan Zhiyong.

Pemerintah India juga akan membangun bendungan multifungsi di Sungai Brahmaputra di perbatasan antara India-Tiongkok yang masuk wilayah Aruchanal Pradesh. Bendungan tersebut nantinya dapat menjadi pembangkit energi dengan kekuatan yang mencapai 10 gigawatt (GW).

Keinginannya untuk membangun proyek hydropower di sebelah timur negaranya itu menyusul laporan bahwa Tiongkok juga akan membangun bendungan di salah satu bagian hulu Sungai Brahmaputra.

Upaya ini dilakukan India untuk membendung agresi Tiongkok di perbatasan Himalaya dan Tibet. Selain itu, pembangunan bendungan Tiongkok dikhawatirkan akan berdampak besar pada sumber daya air di India dan Bangladesh. n SB/thehindu/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top