Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Berdayakan Eks Petambang di Industri Energi Baru Terbarukan

Foto : BBC

Periksa Panel Surya l Teknisi perakit Wu Wenhui sedang memeriksa panel surya terapung milik perusahaan EBT Sungrow yang berada di Guqiao, Provinsi Anhui, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Dulu Wenhui berprofesi sebagai petambang batu bara.

A   A   A   Pengaturan Font

Wu Wenhui dan Xiaosi, pagi itu terlihat amat ceria dan saling melontarkan candaannya saat melakukan tugasnya diatas permukaan danau yang berudara segar dan masih diselubungi kabut tipis. Mereka adalah mantan petambang Tiongkok yang kini berlaih profesi sebagai teknisi yang memelihara panel surya yang mengambang diatas permukaan danau.

Karena profesi profesi baru itu, kini mereka kerap dijuluki sebagai "pejalan kaki diatas air".

"Saya suka pekerjaan ini karena udara yang segar. Saya bisa menghirup dengan leluasa," kata Wenhui. "Saya lebih bahagia saat ini," imbuh dia.

Kehidupan Wenhui dan Xiaosi beberapa tahun lalu amat berbeda. Setiap harinya mereka harus bekerja sekitar 800 meter dibawah permukaan danau tersebut sebagai petambang batu bara. Namun kini sebuah perusahaan bidang energi baru terbarukan (EBT), Sungrow, telah menjadikan danau buatan yang tadinya merupakan lahan pertambangan yang digenangi air. sebagai ladang panel surya terapung terbesar di dunia.

Saat masih jadi petambang, Wenhui mengeluhkan soal kondisi kesehatannya. "Saat bekerja di pertambangan, kondisinya gelap gulita dan amat buruk bagi kesehatan," ucap dia.

"Setiap hari ibu saya berdoa bagi keselamatan saya," timpal Xiaosi.

Setiap tahunnya, ribuan petambang tewas karena penyakit paru-paru. Wenhui dan Xiaosi telah banyak kehilangan teman-temannya terutama akibat silikosis (penyakit saluran pernapasan akibat menghirup debu silika yang menyebabkan peradangan dan pembentukkan jaringan parut pada paru-paru, red).

Saat ini baik Wenhui dan Xiaosi amat bersyukur karena masih diselamatkan dari ancaman kematian. "Yang terpenting saat ini industri EBT ini amat baik bagi kesehatan kita. Kita memiliki orang tua dan anak-anak. Biaya pengobatan amat mahal saat ini," tutur Wenhui.

Sebelum jadi teknisi, Wenhui mengatakan bahwa dirinya telah dilatih sebagai perakit panel surya di ladang EBT milik Sungrow di Guqiao, Provinsi Anhui, Tiongkok. "Saat bekerja di pertambangan kami hanya diberi upah sekitar 4.000 yuan (630 dollar AS),". Namun kini Wenhui memiliki penghasilan lebih dari 5.000 yuan. "Per tahunnya hampir 20 ribu yuan. Itu penghasilan yang amat besar bagi keluarga kami," paparnya.

Lebih Menguntungkan

Menyaksikan matahari terbit dan gerombolan angsa berenang di permukaan danau diantara ladang panel surya terapung di Anhui, merupakan panorama yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan kondisi ini tak akan terjadi jika tak terjadi tragedi.

Sepuluh tahun lalu, pertambangan batu bara yang ada dibawah danau ini runtuh. Tragedi ini juga menghancurkan sejumlah rumah di pedesaan dan kehidupan di sekitarnya. Lambat laun, pedesaan yang terjerembab itu digenangi air hujan dan jadilah sebuat danau buatan.

Kondisi ini tak hanya terjadi di lahan pertambangan di Guqiao, namun ada puluhan bekas lahan pertambangan yang juga kini kondisinya tergenang air. Sungrow berharap agar tragedi ini bisa diubah jadi peluang.

Ladang panel surya Sungrow yang ada di Guqiao kelak akan jadi ladang EBT terbesar di dunia mengalahkan ladang EBT Anhui. Menurut manajer proyek EBT Guqiao, Shi Xianbin, saat ladang panel surya ini rampung, maka bisa menghasilkan 160 juta kWh listrik per tahunnya.

Daya listrik itu cukup untuk memasok listrik bagi 15 ribu rumah di Tiongkok. Selain itu proyek EBT itu bisa membangkitkan perekonomian lokal senilai 20 juta yuan dan menyediakan pekerjaan terampil bagi warga lokal.

Usai menuntaskan pekerjaannya, Wenhui mengatakan bahwa pekerjaan barunya memiliki potensi dan peluang amat cerah. "Industri ini memiliki masa depan yang amat cerah. Selain baik bagi kesehatan saya dan generasi mendatang, juga bisa membawa kebahagiaan dan penghasilan yang tetap," pungkasnya.

BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top