Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Tiongkok Akui Tempatkan Pasukan dan Alutsista

Foto : AFP/ROSLAN RAHMAN
A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Ketua delegasi Tiongkok yang hadir di pertemuan tingkat tinggi (KTT) Keamanan Asia yang digelar di Singapura mengatakan bahwa Tiongkok telah menempat pasukan dan alat utama sistem pertahanan alutsista di pulau-pulau yang ada di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Pengakuan itu disampaikan seorang petinggi dari Pasukan Pembebasan Rakyat Tiongkok, Letnan Jenderal He Lei, pada Sabtu (2/6).

"Tiongkok memiliki hak untuk menempatkan pasukan dan persenjataan di pulau-pulau LTS karena hak kedaulatan kami dan hal itu diperbolehkan dalam hukum internasional," kata He. "Semua kritik tak bertanggung jawab (terkait isu ini) akan jadi pelanggaran bagi kebijakan domestik Tiongkok," imbuh He merespons kritik dari Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis.

Dalam pernyataannya, He balas mengkritik Mattis karena telah melakukan aksi militerisasi dengan mengirimkan dua kapal perang dekat Kepulauan Paracel pekan lalu.

"Langkah AS itu merupakan sebuah aksi nyata dari militerisasi di kawasan sengketa," tegas He.

Sebelumnya dalam pidato di KTT Keamanan Asia, Menhan Mattis menyatakan Beijing telah melakukan tindakan intimidasi dan pemaksaan terhadap negara-negara tetangganya lewat aktivitas militer di kawasan sengketa.

Pernyataan He merupakan pengakuan pertama Tiongkok di ajang pertemuan internasional terkait rencana penempatan pasukan dan alutsista di Kepulauan Paracel dan Spratly. Sebelumnya Beijing bersikeras bahwa pembangunan di kepulauan-kepulauan LTS hanya akan dimanfaatkan untuk alasan pertahanan semata.

Saat terjadi pertemuan antara mantan Presiden AS, Barack Obama dan Presiden Xi Jinping yang datang ke AS pada 2015, Presiden Tiongkok pun membantah negaranya berencana membangun benteng pertahanan di LTS.

Citra Satelit

Berdasarkan citra satelit terakhir, Tiongkok diketahui telah membangun empat landasan yang bisa didarati oleh pesawat militer, Empat landasan itu berada di Pulau Woody di Kepulauan Paracel, dan Pulau Fiery Cross, Mischief, dan Subi yang ada di Kepulauan Spratly.

Dari citra satelit pun mengungkapkan pesawat bomber strategis Tiongkok tipe H-6K telah mendarat dan lepas landas dari landasan yang ada di Pulau Woody, adanya penempatan misil penjelajah antikapal YJ-12B, dan misil jarak jauh darat-ke-udara HQ-9B yang ditempatkan di Pulau Fiery Cross, Mischief, dan Subi.

Menurut kepala editor majalah militer Kanwa Asian Defence, Andrei Chang, menyatakan bahwa Tiongkok sulit untuk menutupi rencana utama terhadap kepulauan-kepulauan yang ada di LTS.

"Citra satelit menunjukkan bahwa Beijing telah meningkatkan militerisasi di pulau-pulau LTS yang dipastikan akan jadi pangkalan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Tiongkok di masa yang akan datang," kata Chang.

"Fasilitas dan bangunan yang telah diperlengkapi alat radar di pulau-pulau kecil itu dipastikan bukan untuk kepentingan sipil, namun merupakan kompleks militer dalam skala besar," pungkas dia.


AFP/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top