Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Tiongkok Akan Keluarkan Lebih Banyak Kebijakan Stimulus

Foto : JIM WATSON/AFP

Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He (Kiri)

A   A   A   Pengaturan Font

SHANGHAI - Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, mengatakan pihak yang berwenang harus meningkatkan dukungan bagi perekonomian dan menjaga likuiditas yang cukup dalam sistem keuangan.

"Beijing akan segera menerapkan lebih banyak kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan di tengah tekanan dagang dari Amerika Serikat (AS) yang semakin meningkat," katanya, Kamis (13/6).

Bulan lalu, perundingan dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu menemui kebuntuan, dengan tuduhan Presiden AS, Donald Trump, bahwa Tiongkok telah berpaling dari komitmen yang telah dibuat. Selanjutnya, Trump menaikkan tarif bagi barang-barang impor Tiongkok dan mengancam akan meningkatkan memperluas cakupan tarif.

Liu, yang juga menjadi negosiator utama antara AS-Tiongkok, mengatakan kalau Beijing punya banyak alat kebijakan dan mampu menghadapi tantangan. Meskipun ada banyak langkah-langkah dukungan dan pelonggaran kebijakan sejak tahun lalu, ekonomi Tiongkok yang tengah dingin masih berjuang untuk dapat tumbuh, terutama setelah adanya ketegangan antara AS-Sino yang telah meningkatkan kekhawatiran perang dagang, hal ini juga memicu resesi global.

Komentar Liu itu muncul satu hari setelah data menunjukkan pertumbuhan kredit di Tiongkok lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini pun membuat pasar meminta agar Tiongkok lebih melonggarkan kebijakan moneter. Aktivitas pabrik juga mengalami kontraksi pada bulan Mei, dan impor turun paling besar selama hampir tiga tahun terakhir, menyoroti permintaan yang lesu.

"Saat ini, kami memang memiliki beberapa tekanan eksternal, tetapi tekanan-tekanan eksternal itu akan membantu kami meningkatkan kemandirian kami dalam inovasi dan mempercepat laju pengembangan berkecepatan tinggi," kata Liu.

Liu menambahkan, pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah nyata dalam mendorong reformasi ekonomi dan membuka pasar. Peningaktan prospek ekonomi telah membantu pasar saham pulih dari kerugian akibat perang dagang.

Tak Akan Menyerah

Sebelumnya, Tiongkok Daily melaporkan Tiongkok diperkirakan akan menyesuaikan dana dan pasokan kredit dalam beberapa minggu mendatang, termasuk pemotongan suku bunga atau persyaratan rasio cadangan, untuk menghadapi risiko jika prospek ekonomi memburuk.

Sedangkan Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan Beijing tidak akan menyerah pada tekanan maksimum dari Washington.

Bejing juga menegaskan segala upaya AS untuk memaksa Tiongkok menerima perjanjian dagang akan gagal.

"Kerja sama didasarkan pada prinsip-prinsip dan perundingan memang memiliki dasar. Pihak Tiongkok tidak akan membuat konsesi pada hal-hal penting prinsip," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan, Gao Feng, kepada wartawan.SCMP/SB/AR-2

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top