Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Tiongkok Akan Galang Kekuatan Lawan Proteksionisme AS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok mengatakan, para juru runding Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), mengadakan pembicaraan menjelang pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, pekan ini. Menurut kantor berita Xinhua, pertemuan pada Senin waktu setempat tersebut, dihadiri Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, serta Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

"Mereka bertukar pendapat tentang masalah ekonomi dan perdagangan. Pertemuan itu terjadi atas permintaan AS dan para pejabat. Mereka sepakat untuk mempertahankan komunikasi," tulis Xinhua.

Menurut seorang pejabat AS, pertemuan Trump dengan Xi akan berlangsung pada Sabtu (29/6), hari kedua KTT G-20 di Osaka, Jepang. Kedua pemimpin sepakat untuk memecah kebuntuan setelah perundingan pada Mei lalu terhenti. Beijing menindaklanjuti pembatasan AS terhadap raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, dengan mengancam akan membuat daftar perusahaan dan individu asing yang tidak dapat diandalkan.

Para pejabat Tiongkok mengatakan bahwa mereka akan mengupayakan persatuan bersama melawan proteksionisme di G-20.

"Tiongkok akan bekerja di G-20 dengan yang lain untuk menegakkan multilateralisme yang kuat dan tatanan perdagangan global yang terbuka sesuai aturan," kata Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok, Zhang Xi.

Trump telah memulai perdagangan dengan berbagai negara dan wilayah, mulai Tiongkok hingga Jepang, Meksiko dan Uni Eropa, tapi terus mengkritik kebijakan ekonomi Beijing. AS dan Uni Eropa menuduh Beijing memberikan bantuan kepada perusahaan asing.

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Shouwen, mengatakan, bahwa Washington dan Beijing harus membuat kompromi. Setiap pembicaraan antara Tiongkok dan AS harus didasarkan pada prinsip saling menghormati, kesetaraan, saling menguntungkan, dan mematuhi aturan WTO," kata Wang.

Dia juga mendesak AS untuk menghapus hambatan yang tidak pantas dan bersifat diskriminatif terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok, merujuk perlakuan AS terhadap Huawei.

Pekan lalu, Lighthizer mengatakan jika dia berharap pembicaraan bisa dilanjutkan secara produktif.AFP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top