Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan APBN - Pemerintah Mengaku Tak Bisa Mendadak Mengerem Utang

Tingkatkan Transparansi Fiskal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menanggapi hal itu, Iskandar mengapresiasi kejujuran pemerintah yang tidak bisa menghentikan utang secara mendadak. Namun, pemerintah juga mesti terbuka langkah luar biasa apa yang akan dilakukan untuk mengurangi utang itu. "Sebab, utang juga tidak bisa didiamkan saja seperti biasa. Makin lama makin bengkak dan menimbulkan efek bola salju," tukas dia.

Apalagi, lanjut dia, belakangan ini santer muncul kabar seolah- olah pemerintahan saat ini menarik utang baru yang sangat besar dalam dua tahun terakhir. Padahal, penarikan utang saat ini juga disebabkan kebutuhan untuk menutup kewajiban bunga utang lama pemerintahan sebelumnya yang sangat besar.

"Tidak tertutup kemungkinan juga terjadi differed booking, sehingga utang yang dipakai tahun sebelumnya baru dibukukan sekarang. Ini yang menyebabkan seolah-olah pemerintah sekarang menarik utang yang lebih besar," jelas Iskandar.

Ekonom Indef, Bhima Yudhistira, mengatakan dalam ilmu akuntansi, praktik differed booking kerap dilakukan untuk menjaga defisit tidak melebihi batas yang ditentukan oleh UU Keuangan Negara atau seakanakan tidak bergantung pada utang. Padahal, ada penerbitan utang baru. "Di satu sisi, ini sebenarnya pemberian informasi yang tidak transparan pada publik," kata Bhima. YK/SB/ahm/WP

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top