Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Alat Kesehatan

Tingkatkan Produk Alkes Dalam Negeri

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Produk alat kesehatan (alkes) di Tanah Air masih didominasi oleh produk dari luar negeri atau impor. Ke depan, alkes produksi dalam negeri harus menjadi perhatian bersama.

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Fuad Trihudoyo, mengatakan kondisi tersebut harus menjadi fokus seluruh masyarakat. Kemenkses sendiri terus berupaya mendorong industri untuk terlibat dalam peningkatan produksi alat kesehatan dalam negeri.

"Kemenkes memberi apresiasi bagi pelaku industri alat kesehatan, dan perkembangannya harus terus didorong seiring dengan perkembangan teknologi sesuai perkembangan industri 4.0," ujar dia, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Ia menambahkan perkembangan keterlibatan industri alat kesehatan dalam negeri pada tahun 2019 meningkat sebesar 13,22 persen atau bertambah sebanyak 32 industri dari tahun sebelumnya. Ia juga menyebut sejauh ini total industri yang telah terlibat sebanyak 274 industri dengan alat kesehatan yang diproduksi sebanyak 335 jenis produk.

Fuad berharap perkembangan ini bisa menggambarkan potensi dari industri kesehatan dalam negeri. "Harapannya agar produk alat kesehatan dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saya yakin produk kita tidak kalah dengan produk luar negeri," jelasnya.

Ia juga meminta para pengguna alat kesehatan seperti rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk beralih menggunakan alat kesehatan dalam negeri. Langkah ini akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia, baik secara nasional maupun global.

Ragukan Kualitas

Pada kesempatan berbeda, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, menyebut industri memiliki pandangan berbeda terkait alat kesehatan. Selain menganggap alat kesehatan bukan bisnis yang menguntungkan, industri juga kerap meragukan kualitas dari tenaga ahli kesehatan dalam negeri terkait pembuatan alat kesehatan.

"Tidak sedikit industri yang tidak percaya dengan kualitas tenaga ahli kita. Padahal kalau diberikan kesempatan, pasti akan berdampak positif dan dibutuhkan masyarakat," jelasnya.

Ia juga menilai produk-produk dari para tenaga ahli kesehatan dalam negeri telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Kesesuaian ini bisa jadi pertimbangan industri karena Indonesia merupakan salah satu pasar yang baik untuk penggunaan alat kesehatan," pungkasnya.

Seperti diberitakan, seorang dokter yang juga peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Virna Dai Oktariana, berhasil memproduksi alat kesehatan yang diberi nama Virna Glaucoma Implant. Menurut Ari, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia mampu memproduksi alat kesehatan (alkes) berkualitas yang dapat bersaing dengan produk global.

Bahkan, Ari menilai prestasi dokter Virna dengan produk implan glaukoma terbarunya ini merupakan harapan bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah global. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top