Tingkatkan Kualitas Demokrasi, Platform Edukasi Pemilu Luncurkan Empat Fitur Baru
Seorang narasumber sedang menyampaikan materi terkait dengan peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia, pada acara peluncuran perdana Bijak Demokrasi yang diadakan di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta Selasa (21/5).
JAKARTA - Meskipun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah berakhir, masih banyak hal yang dapat dikawal. Hal ini bertujuan agar masyarakat terutama orang muda terus terlibat dalam proses politik dan memperkuat demokrasi.
Think Policy sebagai inisiatif lanjutan platform edukasi Pemilu 2024 Bijak Memilih yang berkolaborasi dengan What Is Up, Indonesia? (WIUI). Mengambil momen Hari Kebangkitan Nasional ke-116, keduanya menghadirkan sebuah gerakan pendidikan politik dan kebijakan publik independen, Bijak Demokrasi.
Berdasarkan data interna Think Policy, 29 persen pengguna Bijak Memilih lebih berminat mengetahui politik Indonesia lewat pengemasan informasi yang komprehensif. Oleh karena itu, lewat Bijak Demokrasi diharapkan dapat melanjutkan semangat pendidikan politik yang aksesibel demi meningkatkan nalar kritis publik pasca pemilu 2024.
Pada acara peluncuran perdana Bijak Demokrasi yang diadakan di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta Selasa (21/5), CEO Think Policy & Co-Head Sekretariat Bijak, Andhyta Firselly Utami menjelaskan, partisipasi demokrasi tidak berhenti setelah pemilu selesai. Lebih jauh dari itu masih harus mengawal kinerja pejabat terpilih dan memastikan pemerintahan menghasilkan kebijakan yang berkualitas.
"Seringkali kita merasa tidak punya suara untuk menciptakan perubahan yang sistemik. Bijak Demokrasi ingin meyakinkan publik bahwa terdapat berbagai cara kita berpartisipasi aktif dalam mendorong demokrasi yang lebih bermakna dan naik kelas," katanya pada kesempatan tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya