Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkat Keketatan SBMPTN 2022 UNAIR Capai 6 Persen

Foto : Koran Jakarta/Selocahyo

Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Mohammad Nasih (kiri). UNAIR menerima 1.925 mahasiswa pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, menerima 1.925 mahasiswa pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini. Rektor UNAIR, Mohammad Nasih, mengatakan, jumlah peserta yang memilih UNAIR dalam SBMPTN 2022 adalah sebanyak 31.088 peserta.

"Setelah seleksi ada 29 ribu lebih yang belum diterima, artinya tingkat keketatannya di angka 6 persen. Sedikit lebih ketat dibandingkan dengan SNMPTN yang sudah diumumkan sebelumnya," ujar dia di Surabaya, Kamis (23/6).

Berdasarkan tingkat porsentase SBMPTN yang sangat ketat tersebut, Nasih mengimbau agar peserta yang belum diterima tidak berkecil hati, karena selisih nilai yang sangat kecil.

"Yang belum diterima bukan karena kurang pintar, kami meyakini hanya karena selisih nilainya sangat kecil. Hanya soal nasib saja," tuturnya.

"Secara keseluruhan, rata-rata nilai diterima sebagian besar program studi adalah 629. Ini menjadi tolak ukur bagi masyarakat, bahkan untuk yang favorit seperti kedokteran angka minimal 700. Sehingga mungkin orang berpersepsi nilainya 600 lebih, tapi kenapa tidak diterima," terang Nasih.

Atas hasil tersebut, dia berharap untuk seleksi berikutnya, masyarakat tidak memaksakan diri untuk memilih program studi yang favorit, dan lebih mengutamakan pilihan dengan peluang diterima yang lebih besar.

"Berdasarkan pengalaman, kepada masyarakat disarankan jangan memaksakan diri, karena yang terpenting diterima dahulu. Sebaiknya lebih realistis, dan menekuni pilihan yang lebih mungkin diterima," ungkapnya.

Perihal nilai, Nasih menjelaskan bahwa UNAIR menjadi perguruan tinggi dengan nilai rata-rata peserta tertinggi keempat pada rumpun Sains dan Teknologi (SAINTEK). Sedangkan, untuk rumpun Sosial dan Humaniora (SOSHUM) menempati tertinggi ketujuh.

"Prodi Kedokteran masih menjadi primadona bagi para peserta SBMPTN 2022. Jurusan ini memiliki tingkat keketatan mencapai 2,38 persen. Hal itu berarti setiap seratus peserta yang mendaftar Prodi Kedokteran SBMPTN di UNAIR, hanya dua hingga tiga peserta yang dinyatakan lulus seleksi," jelasnya.

Prodi lainnya, sambungnya, yang juga termasuk ketat untuk rumpun SAINTEK ialah Prodi Gizi dan Sistem Informasi. Sedangkan untuk rumpun SOSHUM ialah Prodi Ilmu Komunikasi, Psikologi dan Manajemen.

Nasih melanjutkan, dari jumlah tersebut, terdapat 347 mahasiswa peserta Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang tersebar di beberapa jurusan. Adapun jurusan terbanyak penerima KIP-K ada pada Program Studi Keperawatan yakni sebanyak 21 peserta, dilanjutkan dengan Ekonomi Pembangunan, dan Ekonomi Islam masing masing 20 peserta.

Selanjutnya, dia juga mengatakan bahwa peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN di UNAIR, sebagian besar masih didominasi oleh perempuan. Namun, secara jumlah terjadi penurunan komposisi peserta perempuan jika dibandingkan dengan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Jika yang lolos SNMPTN 79,09 persen perempuan, pada SBMPTN kali ini terjadi penurunan sedikit, tinggal 67,84 persen," ujar Nasih.

Pada akhir, guru besar ekonomi ini juga menghaturkan rasa syukurnya, karena pada SBMPTN tahun ini terdapat salah satu peserta yang nilai tes nya menempati urutan ke delapan terbaik pada SBMPTN yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

"Alhamdulillah di bidang soshum UNAIR juga memasukkan salah satu pesertanya untuk berada pada sepuluh besar nilai tertinggi, yakni dari program studi akuntansi," pungkasnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top