Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kapal Tenggelam - Nakhoda dan Syahbandar Berpotensi Jadi Tersangka

Tim SAR Gunakan Heli untuk Menyisir Danau Toba

Foto : ANTARA/Irsan Mulyadi

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kanan) didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (kanan) dan Bupati Simalungun JR Saragih (ketiga kanan) berada di kapal motor saat meninjau kawasan tenggelamnya KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6). Peninjauan Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tersebut selain melihat secara langsung pencarian KM Sinar Bangun beserta penumpangnya yang hilang, juga berencana mendatangkan alat canggih milik TNI AL guna dilibatkan dalam pencarian itu.

A   A   A   Pengaturan Font

SIMALUNGUN - Tim SAR akan mengoperasikan helikopter untuk menyisir dan memaksimalkan pencarian korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, di Danau Toba, Sumatera Utara. Pencarian korban pada Kamis (21/6), belum membuahkan hasil. Hingga saat ini baru 19 korban selamat dan tiga orang meninggal dunia yang ditemukan.

"Besok akan didatangkan dari Basarnas heli untuk menyisir setiap sudut Danau Toba ini," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai meninjau posko pencarian korban KM Sinar Bangun tenggelam di Tigaras, Simalungun, Kamis (21/6). KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (18/6) pukul 17.15 WIB.

Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga sejauh 500 meter. Pada saat peristiwa itu terjadi, cuaca dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang dan petir. Ketinggian gelombang diperkirakan hingga mencapai dua meter. Jumlah penumpang KM Sinar Bangun ini sulit dipastikan.

Sebab, kapal motor tersebut tidak memiliki manifes penumpang. Namun, ada 184 nama yang dilaporkan keluarga ke posko pencarian korban. Selain mencari korban, Tim SAR, sambung Hadi, juga masih mencari bangkai KM Sinar Bangun. Pencarian di dalam air membutuhkan alat khusus. "Sore hari ini akan didatangkan dari Jakarta, alat milik Hidrosal," katanya.

Penemuan bangkai kapal sangat penting untuk memastikan para korban. Hadi menegaskan upaya evakuasi akan dilakukan secara maksimal setelah titik kapal tenggelam ditemukan.

Masih Diselidiki

Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan polisi masih menyelidiki dugaan kelalaian terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun itu. Nakhoda disebut berpotensi menjadi tersangka. Nahkoda bernama Situa Sagala itu saat ini diamankan di Polres Samosir. Dugaan kelalaian yang terjadi di antaranya memaksakan kapal diisi penumpang lebih dari muatan kapasitas.

KM Sinar Bangun itu disebut Kemenhub hanya punya kapasitas angkut 43 orang. Dugaan kelalaian lain adalah tidak adanya manifes penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Tigaras. Selain itu, kapal itu tidak memenuhi standar keselamatan dengan ketersediaan life jacket. "Lalu, siapa kemungkinan tersangkanya? Yang pertama, tentu nakhoda yang membuat jadi over passenger.

Jadi, ke nakhoda yang kebetulan dia pemiliknya, dia bisa jadi tersangka," tegas Tito. Selain itu, polisi menyelidiki dugaan kelalaian dari pihak pengawas terkait pengaturan arus lalu lintas kapal di Danau Toba. Pihak pengawas seharusnya memastikan standar keselamatan kapal. "Di sini 17 GT jadi untuk perizinan kelayakan dan lainlain itu jadi kewenangan Dishub provinsi, tapi untuk pemberangkatan point to point layak atau tidak itu oleh syahbandar perhubungan kabupaten.

Saya tidak segan-segan meminta penyidik jangan hanya ke nakhoda, tapi ke sistemnya yang bertanggung jawab untuk pengawasan siapa," papar Tito. Hingga kemarin, tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas masih terus mencari korban. Kepala Kantor SAR Medan yang juga SAR Mission Coordinator, Budiawan, menjelaskan, pada hari keempat ini Basarnas melakukan dua sistem pencarian.

Pertama, pencarian di permukaan air dengan melibatkan 18 perahu karet dan 150 personel. Pencarian dilakukan mulai dari Pelabuhan Tigaras ke arah timur laut, arah di mana tiga orang korban tewas ditemukan sebelumnya. "Satu lagi diadakan penyelaman di titik diduga tenggelamnya KM Sinar Bangun," ucapnya.

mza/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Mohammad Zaki Alatas, Antara

Komentar

Komentar
()

Top