Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Suriah I Liga Arab Sepakat Dilakukannya Investigasi Independen di Ghouta

Tim OPCW Belum Tiba di Douma

Foto : AFP/STRINGER

Nikmati Kebebasan l Warga Kota Douma, Suriah, menikmati kebebasan dengan berjalan-jalan diantara reruntuhan bangunan pada Selasa (17/4). Kondisi ini baru mereka rasakan setelah sebelumnya terjadi perang sipil antara tentara pemerintah dengan kelompok pemberontak Suriah.

A   A   A   Pengaturan Font

Dugaanserangan senjata kimia di Douma, Ghouta Timur, Suriah, telah membuat berang komunitas internasional. Tim ahli senjata kimia OPCW pun siap diterjunkan ke Douma untuk menyelidiki kebenaran atas serangan itu.

DEN HAAG - Tim ahli senjata kimia dari Organization Prohibition Chemical Weapon (OPCW) baru bisa masuk ke Kota Douma, Ghouta Timur, Suriah, pada Rabu (18/4) ini. Mereka ditugaskan untuk penyelidikan dugaan serangan senjata kimia. Hal itu disampaikan pejabat Russia pada Selasa (17/4).

Setelah serangan misil yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris, ke Suriah pada akhir pekan lalu, Russia membantah secara terang-terangan tuduhan yang menyebut bahwa Moskwa menghambat penyelidikan di Douma. Keempat negara ini akan berhadapan dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh OPCW di Den Haag, Belanda.

Ahmet Uzumcu selaku Direktur Jenderal OPCW mengatakan tim relawan telah tiba di Damaskus namun belum melakukan penyelidikan di Douma. Pejabat Suriah dan Russia pun telah diperingatkan untuk melakukan penundaan karena faktor pengamanan sebelum1penyelidikan dapat dimulai.

Namun menurut Ken Ward, Duta Besar AS untuk OPCW, Russia disebut telah mengunjungi lokasi tempat kejadian serangan gas tersebut terlebih dahulu. "Dan menghalangi usaha OPCW untuk menemukan fakta mengenai hal ini," jelasnya.

Penyataan Ward langsung disanggah Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, yang menjamin bahwa Russia tidak mengganggu lokasi tersebut.

Duta besar Russia untuk Belanda, Alexander Shulgin, bahkan menambahkan bahwa hal yang diucapkan Ward merupakan suatu kebohongan. Malah, ia mengatakan justru AS, Prancis, dan Inggris yang terlalu ikut campur dalam penyelidikan ini dengan melancarkan serangan udara.

Serangan udara akhir pekan lalu merupakan sebuah respons dari AS, Inggris, dan Prancis bagi Suriah yang diduga melakukan serangan gas sarin dan klorin di Douma pada 7 April lalu yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Misil-misil yang ditembakkan dari kapal perang AS, Prancis dan Inggris itu menyasar fasilitas senjata kimia seperti pabrik pembuat dan gudang senjata kimia. Tim ahli senjata kimia OPCW dikirimkan ke Suriah untuk menyudahi program senjata kimia rahasia Suriah.

Deklarasi Dhahran

Terkait insiden serangan senjata kimia di Suriah, para pemimpin negara-negara anggota Liga Arab yang mengakhiri KTT ke-29, Minggu (15/4), sepakat untuk mendorong adanya investigasi independen atas kasus serangan senjata kimia terhadap warga sipil di Ghouta, Suriah.

Sikap bersama para pemimpin dan ketua delegasi negara-negara anggota yang hadir pada KTT yang dilangsungkan di aula gedung King Abdulaziz Center for World Culture, Dhahran, Arab Saudi itu, terungkap dalam Deklarasi Dhahran yang mereka hasilkan.

Menurut mereka, investigasi independen tersebut diperlukan untuk menegakkan hukum internasional. Mereka pun mengutuk serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Ghouta Timur yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah itu pekan lalu.

gma/AFP/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top