Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 17 Mar 2025, 13:38 WIB

Tim Lomba Ogoh-ogoh Denpasar Masuki Hari Terakhir Penjurian

Tim penilaian lomba ogoh-ogoh Kasanga Festival lakukan penjurian hari terakhir di Denpasar Barat, Denpasar, Senin (17/3/2025).

Foto: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Denpasar, 17/3 - Tim penilaian lomba ogoh-ogoh Kesanga Festival yang digelar Pemkot Denpasar memasuki hari terakhir penjurian di balai-balai banjar.

Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar Anak Agung Made Angga Hartayana di Denpasar, Senin, mengatakan pada hari terakhir mereka akan menyambangi 59 dari total 264 sekaa taruna yang mengikuti perlombaan.

“Hari ini adalah hari keempat kami di Kota Denpasar yaitu di Denpasar Barat, untuk di sini saja kami ada 59 ogoh-ogoh,” kata dia.

Agung Angga menyampaikan proses penilaian telah berlangsung sejak Jumat (14/3) lalu dimulai dari Denpasar Selatan sebanyak 61 banjar, Denpasar Timur 74, dan Denpasar Utara kemarin sebanyak 61 banjar.

Proses seleksi ogoh-ogoh ini dilakukan oleh juri yang ahli dalam pembuatan ogoh-ogoh, seniman warna, sastrawan, dan arsitek, serta pasikian yowana atau kelompok pemuda yang selanjutnya akan dipilih 16 karya terbaik untuk masuk dalam Kasanga Festival.

Rapat pleno para juri untuk menentukan karya terbaik itu akan berlangsung malam ini sekaligus pengumuman 16 ogoh-ogoh yang akan mendapat dana Rp30 juta sebagai modal penggarapan fragmentari di Kasanga Festival pada 21 Maret 2025 nanti.

“Diumumkan nanti malam langsung, kami harus transparan dengan teman-teman, untuk kriterianya berkenaan dengan ide rancang bangun, bentuk ogoh-ogoh, serta dan inovasi yang akan dinilai,” ujar Agung Angga.

Selama 4 hari ini, tim melihat tidak ada konsep yang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu masih bercerita soal bhuta kala maupun kisah pewayangan, namun yang berbeda antusias pemuda di Denpasar yang meningkat tajam.

Pada momentum lomba ogoh-ogoh tahun 2023 sebanyak 160 sekaa taruna mendaftarkan diri, namun tahun ini mencapai 264, sehingga sistem penjurian yang berubah untuk membedakan.

Jika tahun-tahun sebelumnya dari empat kecamatan dipilih 3-4 perwakilan terbaik maka tahun ini tidak dibatasi, sehingga ada potensi terdapat kecamatan yang nihil masuk parade Kasanga Festival.

Salah satu banjar yang didatangi juri pada hari terakhir adalah Banjar Pemedilan, dimana sang arsitek ogoh-ogoh bernama Anak Agung Dharmasusila berharap banjarnya masuk 16 besar.

“Mudah-mudahan bisa lolos ke Kasanga Festival, target tahun ini bisa karena sebelumnya belum pernah masuk,” kata dia.

Sekaa taruna mereka sendiri menggarap ogoh-ogoh berjudul Tri Netra Siwa yang menceritakan kisah Tumpek Wayang ketika Bhatara Kala ingin memakan Siwa, ayahnya.

Produksi karya ini sendiri telah berlangsung sejak awal Januari 2025 dengan sepenuhnya menggunakan ulatan rotan dan bahan ramah lingkungan.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.