Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tim Drone Brimob Dikerahkan, Cari Lokasi Terisolasi Korban Gempa Cianjur

Foto : ANTARA/Divisi Humas Polri

Tim Drone Bidang TIK Korps Brimob Polri berdoa sebelum melakukan tugas penyisiran wilayah terisolir akibat gempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022) .

A   A   A   Pengaturan Font

CIANJUR - Polri mengerahkan Tim Drone Bidang TIK Korps Brimob untuk mendeteksi dan mencari kemungkinan lokasi pengungsian warga yang daerahnya terisolasi akibat gempa 5,6 magnitudo di Cianjur, Jawa Barat.

"Jadi, kami mengirim tim kecil ini menggunakan alat transportasi helikopter dari Polairud dan tim drone Brimob tersebut juga telah membawa perlengkapan drone untuk mencari kemungkinan adanyashelter-shelter warga," kata Koordinator Tim SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob Kombes Polisi Rantau Isnur Eka dalam keterangan tertulis yang diterima di Cianjur, Minggu (27/11).

Rantau menjelaskantim khusus itu dibekali sejumlah droneatau pesawat tanpa awak yang digunakan untuk mencari dan mendeteksi kemungkinan lokasi pengungsian warga yang belum bisa ditembus kendaraan roda dua dan roda empat.

Apabila tim drone menemukan lokasi pengungsian warga, langsung melaporkan ke posko Brimob atau Posko Induk Polda Jawa Barat yang ada di Cianjur untuk ditindaklanjuti, seperti mendistribusikan bantuanatau menolong warga yang membutuhkan evakuasi.

Rantau optimistis tim tersebut bisa memberikan berbagai informasi yang akurat dalam proses pencarian mengingat penggunaan helikopter dan drone bisa lebih efektif dan efisien dalam mencari lokasi pengungsian warga.

Berdasarkan hasil pencarian yang dilakukan, Tim SAR Satlat Brimob menerima informasi dari 37 lokasi terisolasihingga hari ini tersisa tiga lokasi, yaitu Kampung Kadu Gede, Pasir Manggu, dan Pasar Tunagan.

Menurut dia, tim drone tersebut bakal terus mencari lokasi pengungsian warga terisolasiselama satu minggu ke depan yang difasilitasi oleh Polairud. Hal ini sesuai dengan instruksi pemerintah bahwa masa penanggulangan bencana berlangsung selama 30 hari.

"Kami sudah membawa bekal untuk enam hari perjalanan," ujarnya.

Selain itu, pencarian informasi terkait desa terisolasitersebut juga dilakukan dengan mengumpulkan informasi lisan yang disampaikan warga setempat maupun informasi yang beredar di media massa dan media sosial.

"Nah, nanti media itu bakal kami saring lagi semua informasinya," kata Rantau.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top