Tim Ahli WHO Kunjungi Rumah Sakit dan Pasar di Wuhan

WUHAN - Tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pada Jumat (29/1), mengunjungi rumah sakit Wuhan, Tiongkok, sebagai langkah pertama dalam penyelidikan asal-usul virus korona.

Tim juga akan mendatangi pasar hewan (Pasar Huanan) yang dianggap sebagai "titik nol" infeksi, untuk mengetahui bagaimana virus itu bisa pindah dari hewan ke manusia.

Tim telah bertemu dengan pejabat Tiongkok dan kemudian meninggalkan hotel mereka di Wuhan dalam iringan-iringan kendaraan mobil, diikuti oleh awak media yang mencerminkan perhatian global yang tinggi terhadap misi mereka.

Sementara itu, Rumah Sakit Xinhua yang menjadi tempat beberapa pasien Covid-19 awal dirawat, juga masuk dalam daftar kunjungan lapangan bersama tiga situs lain yang terkait erat dengan pandemi

"Mencakup Institut Virologi Wuhan, Pasar Huanan, Laboratorium CDC Wuhan", kata WHO di Twitter, Kamis (28/1) waktu setempat.

Selain itu, Tim WHO juga telah bertemu dengan para ilmuwan Tiongkok.

"Pertemuan tatap muka pertama dengan kolega kita membahas program kunjungan kami. Ketua tim Tiongkok, Prof Wannian, bercanda tentang beberapa gangguan teknis. Senang bertemu kolega kami setelah rapat Zoom yang lama," ungkap Marion Koopmans, seorang ahli virologi di Erasmus University Medical Center di Belanda.

Kelompok peneliti khusus ini diperkirakan akan menghabiskan dua minggu lagi di Tiongkok setelah dikaratina selama dua pekan.

Kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan pada akhir Desember 2019. Sejak wabah menjadi berita utama dunia, Tiongkok juga berusaha mengendalikan informasi, termasuk mengambil tindakan terhadap para dokter dan jurnalis di Wuhan, memperingatkan keluarga pasien untuk tidak berbicara dengan media.

Jadi Tantangan

Tiongkok juga kerap mendorong gagasan bahwa virus itu berasal dari tempat lain. Media pemerintah Tiongkok menyebut jejak virus ditemukan pada kemasan makanan beku yang diimpor dari luar negeri. Tiongkok juga menyoroti sejumlah makalah ilmiah yang menyebut Covid-19 sudah beredar di Eropa sejak 2019.

Meskipun kehidupan sehari-hari telah kembali normal di Wuhan, meningkatnya jumlah kematian dan kerusakan ekonomi di seluruh dunia masih menjadi tantangan.

Sementara itu, Thea Fischer, anggota tim dari Denmark, menjelaskan bahwa keberhasilan penelitian ini sangat bergantung pada kelancaran akses menuju sumber yang relevan.

"Penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi dan penelusuran asal-usul ini 100 persen bergantung pada akses ke sumber yang relevan," ungkap Fischer.

Lebih lanjut, Fischer menegaskan bahwa tidak peduli seberapa kompeten dan seberapa kerasnya usaha mereka, keberhasilan hanya bisa diraih dengan dukungan pemerintah Tiongkok. WHO menegaskan penyelidikan ini berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan soal bagaimana virus itu menyebar ke manusia. n SB/AFP/P-4