Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Wabah | Khofifah Usul Kenaikan Pangkat untuk Almarhum Rudy

Tiga Pejabat di Jawa Timur Meninggal karena Covid-19

Foto : ANTARA/HO-IG @m_rudy_e_y

Ilustrasi - Kepala Bappeda Jatim, Rudy Ermawan (kiri) ketika mengikuti Musrenbangnas 2020 dalam rangka rencana kerja pemerintah 2021 secara virtual pada akhir April lalu, sekaligus mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Dalam dua hari, tiga pejabat di Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, meninggal akibat Covid-19. Mereka adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Rudy Ermawan Yulianto, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangon serta Staf Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset (LP2A) Pemkot Surabaya, Endah Purnawirawanti.

Rudy mulai dirawat di RS Darmo pada 5-7 Juli 2020 dan kemudian dirujuk untuk mendapatkan perawatan intensif ke RSUD Dr Soetomo hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir, 14 Juli 2020 pukul 19.56 WIB. Chandra Oratmangon yang tutup usia pada Senin (13/7) dan Endah Purnawirawanti di hari yang sama.

"Almarhum Rudy diketahui terpapar Covid-19 setelah mengantarkan sang ayah berobat yang setelah di-swab terkonfirmasi positif. Sang ayah meninggal dunia sepuluh hari yang lalu. Kemudian almarhum Rudymenjalani tes swab dan terdeteksi positif terinfeksi Covid-19," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Rabu (15/7).

Usul Kenaikan Pangkat

Atas nama Pemprov Jatim, Khofifah mengusulkan kenaikan pangkat istimewa kepada almarhum Rudy melalui BKN. Hal ini dilakukan sebagai penghargaan atas jasa dan pengabdian selama ini sebagai seorang ASN, termasuk ikut dalam penanganan pencegahan Covid 19 di Jatim.

"Almarhum adalah orang yang berperan aktif dalam penyiapan RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya dan turun langsung dalam penambahan dan renovasi ruangan rawat pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo," kata Khofifah.

Sedangkan Chandra yang meninggal di RS Husada Utama Surabaya, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan almarhumah sempat menjalani perawatan intensif selama hampir tiga minggu, sejak terkonformasi positif Covid-19. Namun dia meninggal bukan karena Covid-19 karena setelah dilakukan tes swab lagi, hasilnyanegatif.

"Memang awalnya hasilnya positif Covid-19, lalu sudah dilakukan dua kali swab dan hasilnya negatif semua. Hasil diagnosa terakhir, almarhumah menderita penyakit pneumonia MRSA (methicillin-resistant s aureus)," ujarnya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan duka cita atas meninggalnya Chandra dan Endah. Menurutnya, almarhumah adalah sosok yang berdedikasi tinggi, telaten, sabar dan ringan tangan dalam mengerjakan segala amanah yang diberikan kepadanya semasa menjabat di berbagai organisasi perangkat daerah di Pemkot Surabaya.

"Kami segenap pemerintah kota dan seluruh warga Surabaya berbela sungkawa atas meninggalnya staf, sahabat, dan teman kami yang luar biasa," kata Risma. ν SB/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top