Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam l Kota Tangerang Simulasi Bencana Alam

Tiga Hari Rob Merendam Permukiman Muara Angke

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Belajar dari bencana rob yang melanda selama tiga hari ini, warga mulai lakukan antisipasi agar rob tak terjadi lagi.

JAKARTA - Rob atau meluapnya air laut masih merendam permukiman warga Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak tiga hari lalu. Namun, ketinggian banjir bervariasi. Ada yang setinggi 10 sentimeter dan hingga 50 sentimeter.

Musibah banjir rob ini diakui sejumlah warga paling lama dari yang pernah terjadi sebelumnya, hingga 3-4 hari. Beberapa warga menyebut faktor banjir rob disebabkan pembangunan jalan raya posisinya cukup tinggi dibandingkan perumahan warga. Tak dibarengi pula dengan sistem drainase yang baik sehingga air di kawasan rumah warga tak mengalir.

Terkait rob, Pemerintah Kota Jakarta Utara menyebar pompa mobile dan karung berisi pasir di beberapa tanggul sebagai upaya mengantisipasi banjiristimewarob. "Jadi peristiwa kemarin (rob) pelajaran berharga bagi kami. Sekarang, kami menyiagakan pompa mobile di pinggiran tanggul," tutur Wali Kota Jakarta Utara, Husain Murad.

Selain menyiagakan pompa mobile, kata dia, pihaknya juga menyebar karung berisi pasir di beberapa titik tanggul bocor sambil menunggu perbaikan tanggul yang jebol.

Husain menambahkan, agar kejadian tersebut tidak terulang, pihaknya telah meminta lurah dan camat agar lebih peka memantau dan mengawasi lingkungannya, termasuk membangun kantong-kantong pengungsian di sejumlah titik. Tujuannya agar saat kejadian warga bisa langsung dievakuasi ke lokasi tersebut.

Namun, beberapa titik lainnya terlihat masih terendam bahkan semakin meninggi, seperti di Kampung Nelayan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Warga setempat, Ashari, 50, mengatakan rob yang melanda kediamannya semakin meninggi.

Saat ini ketinggian rob mencapai sekitar 150 sentimeter. "Sekarang semakin parah. Airnya lebih tinggi," kata Ashari saat ditemui di Jalan Dermaga Baru, Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Ashari menjelaskan banjir rob kembali meninggi sekitar pukul 09.00 WIB.

Camat Penjaringan, Muhammad Andri, mengatakan ada lima titik lokasi di wilayah Penjaringan yang tergenang, yakni di pinggir tanggul RW 17 dan Waduk Pluit dengan ketinggian mencapai 20-40 sentimeter.

Selain itu, Pelabuhan Perikanan Muara Angke RW 11, Kelurahan Pluit, dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter. Kemudian di RW 01 dan 04 Kelurahan Kamal Muara setinggi 40 sentimeter, termasuk permukiman warga di RW 16 Kelurahan Pejagalan setinggi 20 cm, sedangkan di RW01 dan 04 Kelurahan Kapuk Muara ketinggian hanya 10 cm.

"Penanganan sementara dengan menggunakan karung pasir serta menyiagakan pompa mobile maupun rumah pompa yang berfungsi dengan baik," katanya.

Siaga

Terkait dengan bencana, Pemerintah Kota Tangerang melakukan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam akibat dari cuaca ekstrem yang saat ini menimpa sejumlah daerah di Indonesia.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, di Tangerang, Kamis menjelaskan kunci utama dari penanganan bencana yang terjadi di wilayah adalah adanya kekompakan dan sinergitas dari setiap unsur dalam menghadapi bencana.

"Di tengah cuaca yang tidak menentu, perlu kesiapsiagaan dari kita semua ditambah dengan antisipasi yang kita lakukan," ujarnya.

Dikatakannya pula, setiap aparat Pemkot Tangerang di wilayah harus peka dan dapat melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana. "Bukan cuma bencana alam, tapi juga yang sifatnya human error, misalnya kebakaran," ujarnya.

Arief mengatakan Pemkot Tangerang dalam kurun waktu empat tahun ini telah menghabiskan dana tak kurang dari sekitar satu triliun rupiah untuk pembangunan fisik yang tujuannya meminimalisir dampak bencana yang kerap terjadi saat curah hujan tinggi di kota Tangerang.

Selain itu, pemkot juga telah menyiapkan berbagai fasilitas melalui aplikasi Tangerang Live yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menghadapi kondisi saat bencana melanda. "Masyarakat Bisa hubungi ke 112 di aplikasi Tangerang Live untuk kondisi darurat saat terjadi bencana, misalnya untuk panggil ambulans atau petugas," tegasnya.
nis/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top