Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rancangan Anggaran I Organisasi Perangkat Daerah Diminta Lebih Inovatif

Tangerang Targetkan PAD Rp4.21 Triliun

Foto : antaranews

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah

A   A   A   Pengaturan Font

Penyusunan rancangan KUA dan PPAS tahun anggaran 2023 dilakukan sesuai dengan prioritas pembangunan

TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang menargetkan pendapatan daerah tahun 2023 sebesar 4,21 triliun rupiah. Target ini meningkat dari angka sebelumnya 4,18 triliun rupiah. Target ini disampaikan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Senin (22/8). Dia mengatakan sumber pendapatan daerah tahun depan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2,2 triliun dan pendapatan transfer 1,98 triliun.
"Sedangkan belanja daerah dianggarkan sebesar 4,66 triliun rupiah," kata Arief. Dia mengatakan ini usai Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang dengan agenda Pengambilan Keputusan tentang Kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Tahun 2023.
Wali Kota memaparkan penyusunan rancangan KUA dan PPAS tahun anggaran 2023 dilakukan sesuai dengan prioritas pembangunan. Ini meliputi peningkatan kualitas lingkungan hidup, pemantapan kualitas SDM, dan pemantapan kualitas perekonomian daerah. Pemantapan kualitas infrastruktur dan layanan publik didukung aparatur berkompeten.
Kemudian, Wali Kota juga minta setiap bidang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa lebih inovatif lagi dalam menyusun program dengan inovasi. Sebab, penanganan persoalan perkotaan memerlukan cara yang tidak biasa. Diperlukan cara luar biasa untuk memecahkan permasalahan banjir, pemulihan ekonomi, dan problem lain.
"Kalau tidak ada inovasi kita akan terjebak rutinitas. Jangan sampai birokrasi jalan di tempat," pinta Arief. Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Tangerang, Kosasih, menjelaskan pendapatan daerah APBD Kota Tangerang, tahun depan, meningkat 34,8 miliar dari pendapatan asli daerah. "Semoga target yang dicanangkan Pemkot Tangerang bisa direalisasikan," ujarnya.

Harga Telur
Sementara itu, Kabupaten Tangerang kali ini memiliki problem dengan sejumlah bahan pangan. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat, salah satunya adalah harga telur. Menurutnya, kenaikan dipengaruhi kenaikan harga pakan.
"Secara umum sesuai dengan informasi pedagang, kenaikan disebabkan pakan ternak juga naik. Ini berimbas pada biaya produksi ayam petelur menjadi tinggi," tandas Iskandar. Ia mengatakan sejak beberapa pekan terakhir harga pakan ayam naik cukup tinggi. Para peternak dan pedagang harus menyesuaikan harga agar tidak merugi.
Menurut Iskandar, sejauh ini pasokan telur ayam dari peternak lokal juga menurun karena kenaikan pakan. Lebih lanjut, menurut Iskandar, untuk harga telur ayam di pasar tradisional Tangerang masih bervariasi, mulai 28.000 sampai 31.000 rupiah per kilogram.
"Telur normalnya 22.000, tapi sudah sepekan harganya 25.000 sampai 31.000 per kilogram," katanya. Disperindag terus koordinasi bersama peternak dan pedagang lokal untuk memastikan pasokan telur tak terganggu.
Pemantauan tetap dilakukan setiap hari selain berkoordinasi dengan pedagang. Ini untuk tetap menjaga ketersediaan, walau harga tinggi. Iskandar mengatakan kenaikan harga telur tidak mempengaruhi komoditas lainnya. Harga cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, dan sayur-sayuran stabil. Dia memberi contoh, harga cabai masih 60.000-70.000. Harga cabai stabil tinggi. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top