Tiga Hari ke Depan Waspada Hujan Deras
banjir
Foto: istJAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah daerah masih harus siaga potensi peningkatan intensitas hujan lebhat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor setidaknya dalam tiga hari ke depan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kondisi ini terjadi tidak hanya karena angin monsoon, tetapi ada kondisi regional seperti gelombang Kelvin, Rossby dan Madden Julian Oscilliation (MJO) yang akan meningkatkan potensi hujan ketika melewati Indonesia.
“Pergerakannya dari arah barat ke tengah dan ke wilayah Indonesia bagian timur,” jelasnya. Dia menyebutkan bahwa dalam kondisi intensitas hujan yang dapat meningkat hingga sangat lebat (lebih dari 50 mm per jam) itu berpotensi membawa dampak bencana seperti banjir, tanah longsor dan hingga angin kencang pada daerah yang dilintasi fenomena atmosfer tersebut.
Berdasarkan data kejadian bencana spasial yang dihimpun BNPB potensi tersebut masih akan melanda beberapa daerah seperti Kabupaten Batanghari, Kota Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bogor, Indramayu, Boyolali, Bojonegoro, Madiun.
Lalu, Sragen, Nganjuk, Kendal, Cilacap, Pasuruan, Semarang, Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati, Hulu Sungai Selatan, Sanggau, Kubu Raya, Samarinda, Tarakan, Gorontalo, Bolaang Mongondow hingga Kabupaten Bima.
Bahkan sebagaimana hasil analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dampak bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan bisa kian diperparah oleh adanya gelombang tinggi laut atau banjir rob.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat