Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Habis Pikir Perilaku AS, Tiongkok Mengutuk Pelayaran Terbaru Washington dengan Kapal Perusak Berpeluru Kendali USS Sampson di Jalur Berbahaya Ini

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Militer Tiongkok pada Rabu (27/4) mengutuk Amerika Serikat setelah sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif, dengan mengatakan misi semacam itu "dengan sengaja" merusak perdamaian dan stabilitas.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Sampson melakukan "transit rutin Selat Taiwan" pada hari Selasa (26/4), sesuai dengan hukum internasional.

Amerika Serikat telah melakukan pelayaran semacam itu sekitar sebulan sekali, membuat marah Tiongkok, yang memandang mereka sebagai tanda dukungan untuk Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang dipandang Beijing sebagai wilayah Tiongkok.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan pasukannya memantau dan memperingatkan kapal itu.

"Amerika Serikat sering melakukan tindakan provokatif seperti itu, mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan sengaja merusak perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan. Kami dengan tegas menentangnya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS berlayar ke utara melalui selat, dan situasi di jalur air itu "seperti biasa".

Juru bicara Armada ke-7 AS Nicholas Lingo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Lingo.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpentingnya, menjadikannya sumber ketegangan yang konstan antara Beijing dan Washington.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top