Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Organisasi Internasional

Tidak Dapat Bertindak Melawan Negara-negara Agresor

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun gagal sebagai organisasi perdamaian, Liga Bangsa-Banga atau The League of Nations mempunyai beberapa keberhasilan diplomatik kecil pada tahun 1920-an. Seperti merundingkan sengketa wilayah antara negara-negara Eropa, liga ini tidak dapat membendung agresi komunis Russia (yang menjadi Uni Soviet pada 1922) atau negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang.

Meskipun gagal sebagai organisasi perdamaian, Liga Bangsa-Banga atau The League of Nations mempunyai beberapa keberhasilan diplomatik kecil pada tahun 1920-an. Seperti merundingkan sengketa wilayah antara negara-negara Eropa, liga ini tidak dapat membendung agresi komunis Russia (yang menjadi Uni Soviet pada 1922) atau negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang.

Kebangkitan fasisme dimulai pada masa Perdana Menteri Italia, Benito Mussolini, yang berubah menjadi diktator satu partai pada 1925. Sebagai negara yang dikelilingi oleh beberapa negara seperti Yunani, Albania, dan Yugoslavia, Italia dibawah Mussolini berupaya memperoleh wilayah seperti pada masa kejayaan Kekaisaran Romawi.

Di utara, Jerman mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi sepanjang 1920-an. Namun, pada 1933, pemimpin partai Nazi, Adolf Hitler, diangkat menjadi kanselir oleh presiden yang sedang sakit, Paul von Hindenburg. Kesengsaraan ekonomi dan ketakutan terhadap komunisme membuat banyak warga Jerman mendukung partai fasis Nazi, yang berjanji mengembalikan Jerman ke kejayaannya.

Laman The Collector menyebut, sembilan bulan setelah Hitler menjadi kanselir, Jerman keluar dari LBB untuk memulai mengangkat senjata kembali. Dengan tidak lagi menjadi anggota, tidak banyak yang dapat dilakukan oleh badan tersebut untuk mencegah negara itu menuju militerisme.

Invasi Jepang ke Manchuria pada 1931 menjadi bukti betapa liga tersebut gagal mengambil tindakan. Pada 1935, LBB menghadapi krisis serupa yang kedua. Italia, yang sekarang dipimpin oleh Mussolini, menginvasi Abyssinia (sekarang dikenal sebagai Ethiopia) pada 3 Oktober dan negara ini dikenai sanksi oleh LBB. Sebagai pembalasan terhadap sanksi, Italia meninggalkan LBB pada bulan Desember 1937. Dengan tidak lagi menjadi anggota, tidak ada yang bisa menghentikan langkah Jepang, Jerman, dan Italia untuk melakukan agresi militer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top