Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Normalisasi Moneter AS - The Fed Akan Naikkan Bunga Acuan Secara Bertahap

The Fed Diprediksi Tak Agresif

Foto : ANTARA/Audy Alwi

Naikkan Bunga Penjaminan - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah (kiri) dan Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan, memberikan keterangan tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan, di Jakarta, Rabu (18/7). Dalam evaluasinya, LPS menaikkan bunga penjaminan sebesar 25 basis poin.

A   A   A   Pengaturan Font

Suku bunga acuan AS diperkirakan tidak akan naik secepat yang dikhawatirkan kecuali jika inflasi naik akibat didorong kenaikan gaji.

Jakarta akarta akartaakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed diprediksi tidak akan agresif menaikkan suku bunganya atau kebijakan yang cenderung dovish. Hal itu didasarkan pada laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar sudah mencapai puncaknya.

"Beberapa analisis terakhir IMF dan World Bank, mengatakan sekarang ini terjadi perbaikan kondisi global ekonomi terutama di AS. Namun ini yang menarik World Economic Report terbaru oleh IMF mengatakan, kelihatannya titik puncak pertumbuhan ekonomi di beberapa negara besar sudah dilewati," ujar Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/7).

Dengan kata lain, lanjut Halim, kemungkinan ekonomi negara-negara besar tersebut untuk tumbuh lebih cepat kelihatannya akan semakin berat. Negara lain seperti Jepang, Tiongkok, dan Eropa juga sudah sampai di titik puncaknya. Di AS sendiri, pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut untuk tahun ini diprediksi oleh IMF akan mencapai 2,8-2,9 persen dan tahun depan 2,8 persen.

"Kalau lihat perkembangan seperti ini, apakah ini menunjukkan kalau The Fed tidak akan terlalu agresif lagi? Seperti itu kelihatannya," ujar Halim. Menurut Halim, suku bunga AS diperkirakan tidak akan naik secepat yang dikhawatirkan kecuali jika inflasi naik akibat didorong kenaikan gaji karena tingkat pengangguran AS menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.

"Cuma di AS sendiri, kita tidak lihat kenaikan gaji ini akan mendorong inflasi. Indikator yang perlu kita amati adalah inflasi di AS. Ini akan menjadi petunjuk ketika kita membaca pernyataan dari bank sentral AS," kata Halim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top