Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Sebanyak 10% Saham untuk Karyawan melalui “Employee Stock Allocation”

Terus Ekspansi, Mega Perintis Bidik Dana IPO Rp69 Miliar

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Paparan Publik - Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk, FX Adat Adinata Nursalim (tengah) berbincang bersama jajaran direksi dan komisaris (dari kiri): Komisaris Independen Ida Bagus Oka Nila, Komut Vanda Gunawan, Direktur Luki Rusli, dan Direktur Verosito Gunawan usai paparan publik terkait penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Jakarta, Senin (19/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Mega Perintis Tbk (MP) menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas sebanyak 230 juta saham atau setara dengan 27,71 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan.

Harga IPO ditawarkan di kisaran 250-300 rupiah per saham. Dengan begitu, dana segar yang dapat diperoleh sebesar 57,5-69 miliar rupiah.

Presiden Direktur Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo, mengatakan valuasi harga IPO menggunakan price eraning ratio (PER) sebanyak 6-7,1 kali.

Mengacu pada PER industri untuk sektor Perseroan yakni ritel fesyen untuk 2019 saja berada pada high single digit. "PER IPO kita kasih single digit, tapi kalau ada IPO kita kasih ideal discount.

Kita tidak bisa kasih PER industri karena kalau sama industri berarti tinggal beli saja untuk yang ada di perusahaan publik dan ini size-nya kecil," ungkapnya, di Jakarta, Senin (19/11).

Baca Juga :
Program Inkubasi UMKM

Dengan size yang ditawarkan pihaknya cukup berkeyakinan IPO ini akan diserap oleh pasar. Untuk porsi penjatahan saham antara penjatahan pasti (fix allotment) dan penjatahan terpusat (pooling allotment), kata Wientoro, akan diselesaikan dalam masa bookbuilding ini.

"Kita sudah bicara dengan beberapa pihak dan harusnya bisa difinalisasi segera," ujarnya. Kendati demikian, untukmenporsi fix allotment akan dialokasikan sebanyak 99 persen dan 1 persen di pooling allotment. Dalam hal ini, investor institusi yang akan paling banyak menyerapnya.

Saham Perseroan akan ditawarkan pada investor lokal saja, sebab dana IPO yang diincar juga tidak terlalu besar Mega Perintis menargetkan pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Desember mendatang dengan estimasi pernyataan efektif diharapkan bisa diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November mendatang.

Masa pembentukan harga atau Bookbuilding rencananya dilakukan pada 19-22 November 2018. Masa penawaran awal IPO akan dilakukan pada 4-6 Desember.

Sementara itu, Direktur Utama Mega Perintis, FX Afat Adinata Nursalim, mengutarakan dana hasil IPO sekitar 43 persen akan dialokasikan untuk penambahan modal kerja.

Lalu, 31 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui penambahan jumlah outlet atau gerai baru. "Sisanya, sekitar 26 persen akan digunakan Perseroan untuk pengembalian fasilitas Short Term Loan (STL) seasonal dari salah satu institusi perbankan," jelas dia.

Selain itu, dari jumlah IPO yang ditawarkan, Perseroan juga mengalokasikan sebanyak- banyaknya sebesar 10 persen untuk karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA) guna meningkatkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan.

Buka Gerai

Tahun depan, Perseroan berencana membuka 20 gerai baru dengan nilai investasi yang diperlukan sebesar 30 miliar rupiah, berasal dari IPO dan kas internal Perseroan.

Saat ini, total gerai yang dimiliki Perseroan sebanyak 573 gerai dengan 466 gerai menempel di department store dan 107 gerai dimiliki oleh Perseroan. Adapun 50 persen gerai Perseroan berada di Pulau Jawa.

"Sebenarnya pembukaan gerai baru tidak hanya fokus di satu tempat saja, tetapi peluangnya ada di seluruh Indonesia, seperti Bandung, Jakarta Pusat, Balikpapan, Batam, dan Makassar," jelas dia.

Pemilik merek Manzone, MOC, Men's Top serta distributor Nike Indonesia ini memiliki fokus bisnis yang terbagi dalam tiga lini, yakni perdagangan ritel melalui PT Mega Perintis Tbk dan PT Mitrelindo Global, garmen melalui PT Mega Putra Garment, dan perdagangan/ trading melalui PT Mitra Perintis Merdeka.yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top