Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terus Berinovasi, Pengamat Jelaskan Pemanfaatan Media Sosial Untuk Kegiatan Ekonomi

Foto : ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Perajin memotret kerajinan boneka rajut atau amigurumi buatannya untuk diunggah di pasar digital dan media sosial di rumah produksi Sieramigurumi, Pendem, Batu, Jawa Timur, Sabtu (10/6/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pengamat budaya dan komunikasi digital Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, mengatakan pemanfaatan media sosial di kalangan masyarakat memiliki tujuan beragam dari wadah mengekspresikan diri hingga mendapatkan penghasilan.

"(Pemanfaatan media sosial) mulai dari tujuan untuk menampilkan dirinya, prestasinya, peristiwa yang dialami, untuk hal iseng, sampai untuk mencari penghasilan," kata Firman saat dihubungi ANTARA pada Sabtu.

Firman menjelaskan salah satu faktor yang mendorong pengembangan media digital atau media sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

"Lahirnya media sosial sebetulnya justru karena adanya keinginan berinteraksi dalam hal jual beli, transaksi, dan sebagainya. Kemudian ternyata bermanfaat untuk komunikasi juga," kata Firman.

Lebih lanjut dia menjelaskan media sosial lahir dari transisi bentuk komunikasi media digital generasi pertama, Web 1.0, yang bersifat satu arah menjadi Web 2.0 yang lebih interaktif sehingga memungkinkan para pelaku bisnis untuk menjalin interaksi dengan konsumen dalam proses jual beli.

Selama pandemi COVID-19, kata Firman, banyak masyarakat Indonesia yang terbantu keadaan ekonominya berkat pemanfaatan media sosial untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti berdagang.

"Dalam kenyataannya ketika ekonomi hampir tidak bisa berjalan akibat pandemi, yang bisa berjalan akhirnya ekonomi berbasis digital termasuk media sosial," kata Firman.

Hal penting yang harus diperhatikan masyarakat ketika menjalankan bisnis yang memanfaatkan media sosial adalah membangun kepercayaan konsumen.

Meskipun bisnis tidak dilakukan secara tatap muka dengan konsumen, para pelaku bisnis harus tetap menjaga kualitas produk yang dijual serta tidak menipu konsumen.

"Jual produk-produk yang berkualitas dan tidak ingkar janji. Walau berbisnis tidak dilakukan dengan tatap muka, apa yang ditawarkan itu memang benar-benar diwujudkan," kata Firman.

Selain itu menjaga komunikasi dengan konsumen agar tetap beretika juga menjadi hal penting untuk membangun bisnis pada media digital.

Eksistensi peran media sosial sebagai media untuk kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh para pelaku di dalamnya. Jika pelaku bisnis dapat menjalankan bisnisnya dengan jujur dan mementingkan kualitas maka media sosial akan terus menjadi wadah untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Semakin banyak penipuan maka media sosial tidak bisa dipakai lagi untuk berbisnis. Jadi eksistensi media sosial untuk berbisnis, berdagang, berkomunikasi, dan sosialisasi bisa terjaga kalau kualitas kontennya terjaga," kata Firman.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top