Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prediksi Rupiah

Terpengaruh Sikap "Dovish" The Fed

Foto : ANTARA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (13/7) sore, menguat 33 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.336 rupiah dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi di tengah dollar AS tertekan menyusul rencana bank sentral Amerika (The Fed) menaikkan bunga acuan tak sesuai ekspektasi pasar.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan dollar AS melanjutkan pelemahannya setelah pernyataan Gubernur bank sentral AS (The Fed), Janet Yellen menyatakan kenaikan suku bunga tetap akan dilakukan namun tidak secepat yang diinginkan pasar serta kemungkinan kecil untuk melakukan pengetatan moneter.

"Pergerakan dollar AS usai testimoni Yellen yang dovish itu cenderung mengalami tekanan terhadap mayoritas mata uang dunia, termask rupiah," katanya. Dia menambahkan melemahnya dollar AS itu juga membuat harga minyak mentah dunia tetap stabil di level 45 dollar AS per barel, situasi itu menjaga fluktuasi mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.

Terpantau, harga minyak mentah dunia jenis WTI sore ini berada di level 45,17 dollar AS per barel sementara Brent crude berada di level 47,37 dollar AS per barel. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan investor yang kembali masuk ke aset berdominasi rupiah, salah satunya melalui surat utang negara (SUN) membuat mata uang rupiah melanjutkan apresiasi.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top