Ternyata Ini Penyebabnya Kenapa Angka Putus Sekolah di Babel Tinggi
Foto: AntaraUntuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di Babel, pemerintah provinsi terus mengupayakan dengan berbagai program nyata dan berkelanjutan.
PANGKALPINANG - Masalah kultural masyarakat menyebabkan angka siswa putus sekolah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tinggi. Banyak warga dan keluarha yang lebih memilih bekerja di pertambangan timah daripada bersekolah.
“Ini perlu dukungan semua pihak agar siswa di daerah ini lebih bersemangat untuk belajar di sekolah,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti pada iskusi dengan para guru se-Kepulauan Babel, di Pangkalpinang, Minggu (19/1).
Mendikdasmen mengatakan dalam meningkatkan semangat belajar dan bersekolah ini di Provinsi Kepulauan Babel tidak hanya didukung sarana prasarana, tetapi harus didukung juga kultural, karena ini menyangkut tradisi masyarakat di provinsi penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia ini.
“Sebenarnya angka putus sekolah yang disebabkan kultural ini tidak hanya terjadi di Kepulauan Babel, tetapi juga di provinsi lainnya yang belum sepenuhnya menyakini bahwa sekolah dan belajar itu adalah sarana penting untuk mereka meraih masa depan yang baik,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kepulauan Babel, Sugito mengatakan angka putus sekolah di daerah itu cukup tinggi, karena banyak orang tua mengajak anaknya untuk bekerja di sektor tambang, perkebunan maupun perikanan.
Edukan Edukasi
Sugito mengatakan pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua untuk lebih memprioritaskan pendidikan kepada anak-anaknya, apalagi kita sudah menuju reformasi ekonomi yang harus memiliki penguatan ilmu pengetahuan, keterampilan di pendidikan vokasi.
Sugito menyatakan berdasarkaan laporan sampai 2024, capaian angka partisipasi kasar jenjang SD/MI sebesar 106.47 persen, SMP/MTs 88,74 persen dan SMA/MA/SMK mencapai 8,.02 persen.
Angka tersebut, tambah Sugito, menunjukkan jenjang SD/MI dan SMA/SMK/MA telah melampaui capaian rata-rata tingkat nasional. Sementara jenjang SMP/MTs masih di bawah rata-rata nasional.
Untuk rata-rata harapan lama sekolah 12.29 dari segi fasilitas belajar sudah memenuhi standar, sedangkan angka rata-rata lama sekolah 8.33, masih perlu berbenah untuk mengubah mindset para siswa yang senang bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan, sehingga terjadi putus sekolah dan partisipasi rendah untuk bersekolah.
“Untuk dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah ini pemerintah provinsi terus mengupayakan dengan berbagai program, baik akses pendidikan melalui pendirian unit sekolah baru, ruang kelas baru, program beasiswa dan bantuan operasional pendidikan untuk sekolah swasta maupun gerakan kembali ke sekolah bagi siswa yang putus sekolah melalui bantuan pusat kegiatan masyarakat,” katanya.
Mendikdasmen mengatakan untuk menimgkatkan kualitas pendidikan di sejumlah wilayah, pihaknya akan melakukan pemerataan pendistribusian guru guna mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil.
“Masalah kita ini bukan jumlah guru, tetapi distribusi guru ke daerah-daerah terpencil tidak merata,” katanya.
Dalam mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil, termasuk di Kepulauan Babel, Kemendikdasmen segera melakukan pendataan jumlah guru.
Hal itu, katanya, sesuai dengan peraturan terbaru, di mana guru dapat ditugaskan di sekolah-sekolah swasta. “Kita berusaha mendata ulang jumlah guru ini dengan harapan ke depannya distribusi guru ini menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah, Kemendikdasmen akan memperbanyak pelatihan-pelatihan kepada para guru. “Pelatihan-pelatihan ini nantinya menjadi tagihan untuk laporan kinerja guru,” katanya. Ant/N-3
Berita Trending
- 1 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 4 Tindak Tegas, KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
- 5 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing