Ternyata Ini Penyebab Gagal Ekspor ke Uni Eropa, Barantan Temukan Kandungan Aflatoksin Pala Indonesia Melebihi Batas
Pengecekan kualitas pala dari Indonesia sebelum diekspor.
"Kemungkinan besar kontaminasi cendawan dan ketidaksesuain produk pun cukup tinggi," kata dia.
Pasalnya, berdasarkan data dari Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) dan Berita Faksimile (BRAFAKS) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di UE mencatat sepanjang 2016 hingga Juli 2022, pala Indonesia mendapatkan Notification of Non-Compliance (NNC) sebanyak 95 persen dari negara UE.
Disebutkan pula dalam kurun waktu2019 sampai dengan 2021, total ekspor pala biji tujuan UE sebanyak 6.864 ribu tondengan jumlah yang dinotifikasi92.074ton atau 1,34 persen. Tercatat pada sistem Barantan, IQFast, jumlah ekspor pala asal Maluku pada tahun 2022 sebanyak 3.114 ton.
Tindak lanjut stabilitas ekspor bebas cemaran aflatoksin, kataAntarjo, ???????dengan panen buah tidak menyentuh tanah, penjemuran pala dengan oven, serta pengemasan dengan silika gel dan kemasan kedap udara, kebersihan kontainer.
Oleh sebab itu, koordinasi beberapa instansi, seperti dinas perkebunan, OKKPD, Barantan dan eksportir, laporan monitoring perkembangan, dan klinik ekspor sangat diperlukan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya