Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Terjadi Pergeseran Sektor Pertanian ke Industri di Malut

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

TERNATE - Pengamat Ekonomi dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, DR Mukhtar Adam, menyatakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara (Malut) memberi kesan baik untuk perkembangan ekonomi Malut, karena adanya pergeseran sektor pertanian ke industri.

"Kalau melihat kondisi makro berdasarkan data PDRB, tentunya bagi orang yang berada di luar Malut akan memberi kesan baik, karena struktur ekonominya secara perlahan bergeser dari sektor pertanian ke industri," kata Pengamat Ekonomi Unkhair Ternate, DR Mukhtar Adam, di Ternate, Minggu (7/8).

Menurut dia, penopang utama fundamental ekonomi bakal digerakkan oleh industri, namun kondisi ini akan mengkhawatirkan bagi masyarakat yang hidup di wilayah Malut, karena efeknya bagi rakyat sangat rendah.

Selain itu, sektor pertanian pada triwulan I-2022 turun dibandingkan triwulan II-2022, akibat dari harga kopra yang turun ke-1 digit, sehingga Nilai Tukar Petani (NTP) akan ikut berpengaruh, jika bertahan sampai September 2022.

Mukhtar menyatakan, hal itu bisa dilihat dari hasil survei BPS Malut, terkait kemiskinan yang akan berkontribusi pada peningkatan jumlah orang miskin.

Berdasarkan data BPS, perekonomian Malut berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku Triwulan II-2022 mencapai Rp17,44 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 9,98 triliun rupiah.

Sedangkan untuk ekonomi Malut pada triwulan II-2022 tumbuh 2,41 persen terhadap triwulan sebelumnya (qtq). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,91 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 49,63 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top