Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terdampak Laporan IMF

Foto : s.d 10 apr
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah kemarin melemah terseret penurunan proyeksi ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Situasi tersebut diperkirakan masih berlangsung setidaknya hingga hari ini (11/4), mengingat belum ada sentimen positif, terutama dari dalam negeri.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (10/4) sore, melemah 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.153 rupiah per dollar AS.

"Kemungkinan proyeksi terbaru IMF ini akan membawa suasana murung ke pasar keuangan Indonesia dan Asia secara keseluruhan," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2019, IMF sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2019 tetap di 5,2 persen. Namun, lanjut Ibrahim, bukan berarti ekonomi Indonesia akan terus membaik karena proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk beberapa mitra dagang utama Indonesia direvisi ke bawah.

Misalnya Jepang, di mana pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan satu persen, melambat dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu yaitu 1,1 persen. Kemudian pertumbuhan ekonomi India tahun ini diramal 7,3 persen, melambat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 7,5 persen.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang pada 2019 diperkirakan 4,4 persen, melambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,5 persen. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top