Terdampak Data Positif Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah awal pekan ini diperkirakan melemah seiring kuatnya dampak eksternal dan masih minimnya sentimen dari dalam negeri. Pelemahan itu sebagai dampak dari apreiasi dollar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan akhir pekan lalu karena data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) yang keluar tampak lebih baik dari perkiraan.

"Pengusaha-pengusaha Amerika Serikat menambahkan 224.000 pekerjaan pada Juni, dan tingkat pengangguran naik tipis menjadi 3,7 persen. Peningkatan lapangan pekerjaan terutama terjadi di bidang layanan profesional dan bisnis, perawatan kesehatan, transportasi dan pergudangan," menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (5/7).

Jumlah total pekerjaan nonpertanian pada Juni jauh lebih tinggi dari angka direvisi bulan sebelumnya (Mei) sebesar 72.000, dan lebih tinggi dari perkiraan para ekonom sekitar 165.000 yang disurvei oleh The Wall Street Journal.

Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,56 persen menjadi 97,2804 pada akhir perdagangan. Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Jumat (5/7) sore, menguat 52 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.083 rupiah per dollar AS. Ant/E-10