Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terbuka, Peluang Alberto PIZZOLI / AFPKroasia Ulangi Kesuksesan di Russia

Foto : Alberto PIZZOLI / Jewel SAMAD / AFP

Lionel Messi/Luka Modric

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Usai memulangkan salah satu tim raksasa Amerika Selatan, Brasil, Kroasia akan berupaya lolos ke babak final Piala Dunia untuk kedua kali beruntun. Langkah Kroasia akan diadang tim asal Amerika Selatan lain, Argentina, di semifinal yang berlangsung Rabu (14/12) pukul 02.00 dini hari WIB di Lusail Iconic Stadium.

Kedua tim lolos ke babak empat besar lewat kemenangan dalam adu penalti. Kroasia, asuhan Zlatko Dalic, menyingkirkan Brasil beberapa jam sebelum La Albiceleste mengalahkan Belanda. Laga Argentina kontra Belanda di perempat final berlangsung sengit. Albiceleste yang dipimpin Lionel Messi sempat memiliki satu kaki di semifinal melalui gol Nahuel Molina dan penalti Messi.

Tapi, dua gol telat dari Wout Weghorst, termasuk gol penyama kedudukan di menit ke-100, memaksa laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Adu penalti kemudian diperlukan untuk menentukan nasib kedua tim. Setelah permainan kasar yang diwarnai 17 kartu kuning, Argentina menunjukkan kekuatan mental dalam adu penalti untuk menang dan lolos ke babak empat besar.

Banyak pengamat sepak bola memprediksi akan terjadi pertemuan sesama tim asal Amerika Selatan (Argentina dan Brasil) di semifinal. Tapi, itu tidak terjadi dan kini Argentina asuhan Lionel Scaloni menatap laga semifinal dengan percaya diri. Albiceleste memiliki catatan bagus saat empat kali melakoni laga semifinal Piala Dunia.

Argentina tidak pernah tersingkir saat sudah berada di empat besar. Mereka melaju ke final. Terakhir kali terjadi di Piala Dunia 2014 yang kemudian kalah dari Jerman di final. Tim asuhan Scaloni menatap laga semifinal setelah mencatatkan clean sheet (tak kebobolan) dua kali dalam empat pertandingan terakhir di semua turnamen.

Argentina juga mencetak gol di tiap-tiap dari total 14 pertandingan terakhir. Meski demikian, menghadapi kokohnya barisan belakang Kroasia menjadi tantangan yang dihadapi Messi dan kawan-kawan. Dominik Livakovic menjadi pahlawan kemenangan Kroasia atas Brasil. Kiper yang kini bermain di klub Dinamo Zagreb itu berkali-kali menggagalkan Selecao dalam adu penalti.

Saat Brasil berjuang untuk menemukan jalan menembus pertahanan Kroasia yang terkenal kokoh, Neymar memecah kebuntuan di menit ke-106 dengan gol indah. Tapi, gol balasan Bruno Petkovic di menit ke-117 memaksa laga berlanjut ke adu penalti.

Livakovic menyelamatkan gawangnya 11 kali sebelum menggagalkan tembakan Rodrygo dalam adu penalti. Harapan Selecao pupus ketika tembakan Marquinhos gagal. Kroasia menang dan merayakan lolos ke semifinal Piala Dunia kedua kali berturut-turut.

Tim asuhan Dalic secara luar biasa mencapai final Piala Dunia 2018 tanpa memenangkan pertandingan sistem gugur dalam waktu normal. Sejarah hampir terulang untuk tim berjuluk "The Checkered Ones" yang sekarang tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan menjelang pertemuan dengan Argentina.

Kroasia akan berada dalam sekelompok kecil tim jika melaju ke final. Hanya Italia, Belanda, dan Jerman yang pernah mencapai final secara beruntun. Tim asuhan Dalic memiliki keyakinan dilatari fakta bahwa mereka tidak pernah gagal mencetak gol dalam 10 pertandingan Piala Dunia.

Argentina dan Kroasia telah bertemu dua kali di babak grup Piala Dunia. La Albiceleste menang 1-0 tahun 1998. The Checkered Ones meraih kemenangan 3-0 yang mengesankan atas Argentina di Russia empat tahun lalu. Beberapa anggota tim tersebut masih bertahan untuk mencoba mengulangi raihan serupa di Lusail.

Tanpa Cedera

Usai hujan kartu kuning dalam laga kontra Belanda, bek sayap Albiceleste, Gonzalo Montiel dan Marcos Acuna diskors untuk laga semifinal. Molina akan menggantikan Montiel dan Acuna bakal menyerahkan posisi bek kiri kepada Nicolas Tagliafico. Alejandro Gomez berusaha pulih dari keseleo pergelangan kaki. Sedangkan Rodrigo de Paul dan Angel di Maria diharapkan fit untuk menjadi starter semifinal.

Di kubu Kroasia, Dalic memiliki skuad tanpa cedera usai kemenangan atas Brasil. Dia bisa menurunkan kekuatan penuh menghadapi Argentina.

Striker Kroasia, Bruno Petkovic, mengatakan kekuatan mental tim akan menjadi modal hadapi Argentina. "Saya pikir salah satu alasan karena kami negara kecil. Meskipun sebagai pemain masih muda, demikian juga cara negara kami memperoleh kemerdekaan tahun 1990-an, Kroasia tak gentar," ujar Ppetkovic.

Tim Kroasia belajar tentang hal ini dari para orang tua. Mereka belajar, berjuang dan bekerja keras,tapi tidak mendapatkan apa-apa. Kini tim Kroasia dinilai telah meningkat dari setiap pertandingan karena lawan yang dihadapi juga tambah berat. "Kami menjadi lebih baik dan lebih baik lagi," tandasnya. ben/AFP/G-1

Perkiraan Formasi

Argentina 4-3-3

E. Martinez

Molina, Romero, Otamendi, Tagliafico

Fernandez, De Paul, Mac Allister

Di Maria, Messi, Alvarez

Kroasia 4-3-3

Livakovic

Juranovic, Gvardiol, Lovren, Sosa

Modric, Brozovic, Kovacic

Pasalic, Kramaric, Perisic


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top