Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Pertanian - Digitalisasi Sektor Pertanian Kian Didorong untuk Genjot Produktivitas

Terapkan "Smart Farming"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selain keterbatasan lahan, produksi pangan ke depan dihadapkan pada permasalahan ketidakpastian iklim dan cuaca sebagai dampak dari perubahan iklim.

JAKARTA - Sejumlah kalangan berharap program smart farming tak hanya diterapkan di satu sisi saja, melainkan juga harus teritegrasi, yakni dari hulu hingga hilir pertanian. Jika digitalisiasi ini diterapkan secara terintegrasi, kemiskinan di sektor pertanian bisa ditekan serta produktivitas pangan ditingkatkan.

Mantan Menteri Pertanian, Bungaran Saragih, menyebut, pada 2019 sebelum pandemi Covid-19, sekitar 49 persen rumah tangga miskin menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, mengingat sektor tersebut masih tradsional. Karena itu, digitalisasi ini harus diterapkan di semua sisi, baik hulu maupun hilir, termasuk hingga sistemnya.

"Maksudnya supaya lingkungan digital di sektor pertanian itu terbentuk sehingga menekan kemiskinan," tegasnya dalam diskusi Solusi Digital untuk Meningkatkan Profit dan Efisien yang digelar Majalah Agrina, di Jakarta, Kamis (21/10).

Dia menegaskan ketika petani menggunakan drone (pesawat nirawak) misalnya, mereka bisa mengetahui masalah tanamannya dari jauh, sehingga bisa dengan mudah memberi nutrisi untuk tanamannya. Mereka bisa memberi treatment (penanganan) pada tanaman jika ada masalah. Penggunaan teknologi ini, terang dia, selain lebih efisien bisa meningkatkan produksi pangan, terlebih lagi jumlah penduduk dunia terus meningkat.

Pada 2050, dunia harus memberi makan lebih dari sembilan miliar orang. Ironisnya, jumlah lahan produktif semakin terbatas. Tak hanya itu, iklim dan cuaca kian sulit diprediksi sebagai dampak dari perubahan iklim. "Artinya, kita harus berubah dari pertanian tradisional ke pertanian modern," tutur Bungaran yang juga Ketua Dewan Redaksi Majalah Agrina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top