Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Nuklir

Tepco Pernah Prediksi Tsunami 15,7 Meter

Foto : AFP/Behrouz MEHRI

R eakt or Fukushima l Seorang pekerja dari Tokyo Electric Power Company (Tepco) berdiri dekat reaktor nomor 3 di pusat pembangkit tenaga nuklir Dai-ichi di Okuma, Prefektur Fukushima, beberapa waktu lalu. Bencana gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011, telah membuat reaktor nuklir ini mengalami kebocoran radiasi terparah sejak insiden bencana nuklir Chernobyl 1986.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Sebuah fakta yang amat mencengangkan diungkap kantor berita Jiji edisi Kamis (12/4). Dalam pemberitaannya, Jiji menulis bahwa perusahaan energi Jepang, Tokyo Electric Power Company Holdings Inc (Tepco) pernah mengeluarkan prediksi bahwa tsunami setinggi 15.7 meter bisa menerpa pusat pembangkit tenaga nuklir Fukushima pada regulator reaktor nuklir, selang beberapa hari sebelum terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011.

"Empat hari sebelum bencana gempa bumi besar di Jepang timur, para regulator nuklir dikejutkan dengan estimasi tsunami besar bisa menerjang reaktor nuklir Fukushima milik Tepco," demikian ucap seorang pegawai Tepco yang dirahasiakan jati dirinya dalam sesi testimoni di Pengadilan Distrik Tokyo yang digelar Rabu (11/4).

Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada 7 Maret 2011, pekerja Tepco mengatakan pada Dinas Keamanan Industri yang bernaung dibawah Kementerian Industri Nuklir bahwa tsunami setinggi 15,7 meter bisa menjangkau reaktor nuklir di Fukushima.

"Respons atas kalkulasi itu, para regulator mengatakan kepada Dinas Keamanan Industri agar meminta Tepco untuk mengambil langkah antisipasi," kata pejabat di Tepco yang ikut serta menyusun keamanan reaktor atas potensi terjadinya bencana tsunami.

Namun peringatan itu datang terlambat, karena pada 11 Maret, reaktor nuklir Fukushima diterjang tsunami setelah sebelumnya terjadi bencana gempa bumi dengan kekuatan 9,0 skala Richter. Bencana alam itu memicu melelehnya reaktor nuklir di fasilitas pusat pembangkit tenaga nuklir Fukushima.

Tuntutan Kelalaian

Tepco membuat perkiraan bakal terjadinya tsunami setinggi 15,7 meter berdasarkan estimasi pada 2008 untuk mengukur kelaikan jangka panjang seperti yang disyaratkan institusi di pemerintahan.

Kesaksian pejabat Tepco di pengadilan pada Rabu merupakan bagian dari sidang kriminal atas 3 mantan eksekutif Tepco atas terjadinya insiden bencana nuklir.

Setelah terjadi pertemuan pada 7 Maret 2011, Tepco memutuskan untuk melaporkan hal ini pada pemimpin perusahaan untuk membahas antisipasi tsunami. Namun terjadinya bencana gempa dan tsunami datang terlebih dahulu sebelum Tepco membuat pertemuan besar untuk membahas hal ini.

"Ternyata tsunami 2011 yang menerjang reaktor Fukushima lebih besar dari estimasi yang kami buat," ucap pekerja Tepco itu.
Para mantan eksekutif Tepco termasuk mantan ketuanya, Tsunehisa Katsumata, didakwa pada Februari 2016 atas kelalaian mengantisipasi datangnya bencana seperti tsunami atas desakan tuntutan warga.

Jaksa penuntut menyatakan para mantan eksekutif itu seharusnya bisa memprediksi risiko seperti datangnya tsunami bisa kapan saja menerjang pusat pembangkit tenaga nuklir. Sementara para pembela mantan eksekutif dalam pembelaanya bahwa bencana nuklir amat mustahil diprediksi karena potensi terjadinya tsunami hanya berupa kalkulasi semata.

JapanTimes/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top