Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Tentara Korut Terluka Akibat Ranjau Darat di Perbatasan

Foto : AFP/South Korean Defence Ministry

Aktivitas di Perbatasan | Foto yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Korsel pada 18 Juni lalu memperlihatkan sejumlah tentara Korut sedang melakukan aktivitas pembersihan lahan di sebuah lokasi rahasia di sepanjang perbatasan dengan Korsel. Korut diketahui telah meningkatkan penanaman ranjau-ranjau di perbatasan sejak April lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Sejumlah tentara Korea Utara (Korut) yang ditugaskan untuk memperkuat penjagaan di area perbatasan selama beberapa bulan terakhir, dilaporkan terluka akibat ledakan ranjau darat yang terus terjadi hingga 10 kali. Hal itu disebabkan karena aktivitas penanaman ranjau Korut di sepanjang bagian utara zona demiliterisasi (DMZ).

Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (17/7) mengatakan bahwa militer Korut terus maju dengan operasi untuk membersihkan semak belukar dan meletakkan ranjau serta pemasangan penghalang di garis terdepan selama berbulan-bulan, meskipun terjadi gelombang panas dan hujan monsun.

Kementerian melanjutkan bahwa tentara Korut diketahui bekerja rata-rata 12 hingga 13 jam sehari tanpa henti bahkan tanpa bergantian, sambil bermukim di tenda darurat dengan fasilitas yang tidak memadai.

"Tentara perempuan juga dipastikan telah dikerahkan dalam operasi tersebut," ungkap kementerian itu seperti dikutip dari kantor beritaKBS.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan pembelotan atau pelanggaran garis demarkasi militer (MDL) yang tidak disengaja oleh tentara Korut selama operasi yang sedang berlangsung itu.

Terbawa Banjir

Dalam keterangannya, otoritas militer Korsel menyatakan bahwa terdapat kekhawatiran atas risiko yang kian meningkat karena ranjau yang ditanam oleh Korut berpotensi terapung di sungai, ketika hujan deras turun di wilayah perbatasan antara kedua Korea.

Otoritas militer Korsel memperingatkan bahwa ranjau tersebut berpotensi terbawa banjir selama hujan lebat belakangan ini, sebagaimana ranjau tersebut diketahui hilang di sejumlah wilayah tengah dan barat pada pekan lalu.

Ranjau-ranjau itu sebagian besar ditanam oleh Korut di bagian utara zona demiliterisasi sejak bulan April lalu. Diketahui bahwa penanaman ranjau tersebut telah dilakukan di semua wilayah, seperti di wilayah timur, tengah, dan barat, dan terlebih lagi wilayah sekitar sungai bersama antara Korsel dan Korut yang justru dianggap paling berisiko.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan berbagai langkah untuk menghadapi potensi pelepasan air bendungan oleh Korut tanpa pemberitahuan sebelumnya dan ranjau darat yang berpotensi terbawa akibat hujan lebat.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada khususnya bagi para penduduk di daerah-daerah sepanjang perbatasan. KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top