Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Penunjuk Arah

Temuan Terbesar Tiongkok pada Masa Dinasti Han

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Catatan paling awal menunjukkan kompas berbentuk sendok yang terbuat dari lodestone atau bijih magnetit, disebut sebagai penunjuk selatan yang berasal dari masa Dinasti Han. Dinasti ini  berkuasa antara tahun 221 - 206 sebelum Masehi (SM).

Catatan paling awal menunjukkan kompas berbentuk sendok yang terbuat dari lodestone atau bijih magnetit, disebut sebagai penunjuk selatan yang berasal dari masa Dinasti Han. Dinasti ini berkuasa antara tahun 221 - 206 sebelum Masehi (SM).

Laman Smithsonian menyebut, pada awalnya instrumen berbentuk sendok diletakkan di atas lempengan perunggu yang disebut "piring surga" atau papan peramal yang memiliki delapan trigram (Pa Gua) dari I Ching, serta 24 arah berdasarkan konstelasi bintang, dan 28 posisi bulan berdasarkan konstelasi yang membagi khatulistiwa.

Seringkali, rasi bintang Biduk (Beruang Besar) di gambar di dalam cakram tengah. Bujur sangkar melambangkan bumi dan piringan bundar melambangkan surga. Di atasnya tertulis titik-titik azimut yang berhubungan dengan konstelasi.

Penggunaan utamanya adalah geomansi (prognostikasi) untuk menentukan lokasi dan waktu terbaik untuk hal-hal seperti penguburan. Dalam budaya yang sangat mementingkan penghormatan terhadap leluhur, ini tetap menjadi alat penting hingga abad ke-19.

Ahli ilmu kimia Tiongkok kuno menyadari bahwa bijih magnetit akan mengarah ke utara magnet. Pemahaman mereka tidak total, karena mereka mengira ada penunjuk utara dan penunjuk selatan. Lodestone mengikuti prinsip keibuan. Jarum ditusukkan dari besi (aslinya batu) dan sifat ibu dan anak adalah saling mempengaruhi, dan mereka berkomunikasi bersama.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top