Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Tembus 68,80 Juta Orang, Penerima vaksinasi COVID-19 Booster Pertama

Foto : ANTARA/HO-Satgas COVID-19

Data situasi COVID-19 di Indonesia, Kamis (11/5/2023) yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Penerima vaksinasi COVID-19 booster pertama capai 68,80 juta

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster pertama hingga Kamis, 11 Mei mencapai 68.805.675 warga Indonesia.

Keterangan Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis juga mencatat pencapaian vaksinasi booster kedua berjumlah 3.167.687 dari total sasaran 234.666.020 orang.

Untuk penerima vaksinasi dosis kedua berjumlah 174.883.846 orang. Sedangkan dosis pertama mencapai 203.839.491 orang.

Sementara untuk angka kesembuhan COVID-19 bertambah sebanyak 1.366 orang sehingga total kesembuhan sejak Maret 2020 menjadi 6.613.136 orang.

Sementara untuk penambahan kasus harian COVID-19 adalah sebanyak 1.577 orang sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 mencapai 6.793.750 orang, sedangkan untuk kasus meninggal ada penambahan 21 orang, sehingga total menjadi 161.547 orang.

Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 19.067 kasus aktif, naik 190 orang dibandingkan hari sebelumnya (10/5).

Selain itu terdapat pula 1.896 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 24.834 spesimen.

Dokter Spesialis Paru RSPI Sulianti Saroso Jakarta Faisal Rizal Matondang meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan untuk memproteksi diri, meskipun status kedaruratan COVID-19 telah dicabut.

"Meski ketentuan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency International of Concern/PHEIC) dari COVID-19 dicabut, respons yang kita harapkan dari masyarakat adalah tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk memproteksi diri," katanya.

Faisal menuturkan protokol kesehatan merupakan "tameng tubuh" yang paling murah dan paling mudah dilakukan dalam menghadapi suatu virus yang mewabah. Misalnya, memakai masker, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengikuti vaksinasi yang masih disediakan secara gratis oleh pemerintah.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top