Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - “Yield” Mencerminkan Kondisi Pasar Saat Ini

Telkom Terbitkan Surat Utang Rp1,5 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menerbitkan surat utang menengah (Medium Term Notes/MTN) dan Medium Term Notes Syariah Ijarah dengan total nilai 1,5 triliun rupiah. Penawaran MTN tersebut berdurasi satu hingga tiga tahun, diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 persen.

Direktur Keuangan Telkom, Harry M Zen, mengatakan dana yang terkumpul dari surat utang tersebut diharapkan dapat mendukung perusahaan dalam upaya pemenuhan target-target perusahaan yang telah ditetapkan. "Seluruh dana yang diperoleh dari MTN akan digunakan untuk pengembangan jaringan akses dan backbone pembangunan jaringan broadband Fiber to The Home (FTTH)," kata Harry melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/9).

Penawaran MTN tersebut berdurasi satu hingga tiga tahun, diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 persen. Harry mengatakan penerbitan MTN merupakan salah satu aksi korporasi yang dilakukan untuk memperkuat permodalan melalui reprofiling sebagian utang, dari sebelumnya utang dengan bunga mengambang menjadi utang dengan bunga tetap atau fixed.

Telkom menawarkan MTN dengan nilai pokok sebesar 758 miliar rupiah yang diterbitkan dalam 3 seri, yakni Seri A sebesar 262 miliar rupiah, Seri B sebesar 200 miliar rupiah dan Seri C sebesar 296 miliar rupiah

Sementara untuk MTN Syariah Ijarah, Telkom menawarkan Imbalan Ijarah sebesar 742 miliar rupiah yang diterbitkan dalam 3 seri, yakni Seri A sebesar 264 miliar rupiah, Seri B sebesar 296 miliar rupiah, dan Seri C 82 miliar rupiah. Untuk penerbitan MTN dan MTN Syariah Ijarah ini, Perseroan sebelumnya telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan peringkat idAAA (Triple A) dan idAAAsy (Triple A Syariah).

Sudah Terjual

Sementara itu, salah satu arranger dalam penerbitan MTN, Managing Director Danareksa Sekuritas, Boumediene Sihombing, menjelaskan MTN Telkom sudah terjual dan diserap oleh investor lokal. Adapun investor yang menyerapnya sama seperti dalam instrumen surat utang, yakni kalangan perbankan, dana pensiun, asuransi, yayasan, serta sebagian ritel.

Penerbitan MTN di semester kedua ini akan lebih rendah dari semester pertama 2018, kondisi ini tidak lepas dari kenaikan suku bunga acuan di pasar. Artinya, imbal hasil (yield) yang berlaku di pasar saat ini berbeda dengan tiga bulan yang lalu, sebab kenaikan yield saat ini sudah cukup lumayan tinggi. "Yield yang ditawarkan sedikit banyak mencerminkan kondisi pasar terakhir," kata Boumediene.

Bookbuilding MTN Telkom telah dilakukan sejak tiga minggu lalu. Ditambahkan dia, penerbitan MTN memang cenderung memberikan kupon yang lebih tinggi dibandingkan obligasi korporasi. Sebab, bagi sebagian investor ketika membeli instrumen obligasi maka ada tax benefit dibandingkan MTN. Akan tetapi, terkadang ada investor yang tidak membutuhakn tax advantage tersebut seperti perbankan.

Bagi perbankan kalau mereka berinvestasi di dalam obligasi atau MTN perhitungan tax-nya akan sama saja. "Mereka tidak dapat benefit begitu juga dengan yayasan. Berbeda dengan asset management yang memiliki tax advantage kalau mereka membeli obligasi. Ritel juga tidak memiliki tax benefit. Namun, Telkom jarang menerbitkan MTN sehingga ada investor yang perlu mengisi plot investasinya," pungkasnya.

Ant/yni/AR-2

Penulis : Antara, Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top