Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan - Belanja Modal Telkom 2018 Naik 30 Persen

Telkom Bagi Dividen Rp16,6 Triliun

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

DIVIDEN TUNAI - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Alex Sinaga (keempat kiri) berjabat tangan bersama jajaran Direksi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, pekan lalu (27/4). RUPST menyetujui payout ratio 75 persen dengan rincian 60 persen atau sebesar 13,3 triliun rupiah merupakan dividen tunai.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom akan membagikan dividen tertinggi dalam tiga tahun terakhir atau senilai 16,6 triliun rupiah. Nilai tersebut mencerminkan payout ratio sebesar 75 persen dari capaian laba bersih 2017 sebesar 22,1 triliun rupiah. Adapun rincian dividen sebesar 60 persen atau 13,3 triliun rupiah merupakan dividen tunai.

Lalu, 15 persen atau 3,3 triliun rupiah merupakan dividen spesial. Sisanya, 25 persen atau 5,5 triliun rupiah merupakan laba ditahan. Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, mengatakan sepanjang 2017, Perseroan berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan. Pendapatan usaha tumbuh 10,2 persen atau sebesar 128,3 triliun rupiah dibandingkan 2016.

Sedangkan, EBITDA tumbuh 8,6 persen menjadi 64,6 triliun rupiah, dan laba bersih naik 14,4 persen menjadi 22,1 triliun rupiah. Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat 0,7 ppt menjadi 17,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas dapat terjaga dengan baik. "Performansi keuangan yang baik tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh di tengah persaingan industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat," ungkap Alex di Jakarta, pekan lalu (27/4).

Pertumbuhan pendapatan Perseroan masih didorong oleh kontribusi pendapatan dari segmen Data, Internet & IT Service yang tumbuh sebesar 28,7 persen dengan kontribusi sebesar 43,2 persen dari total pendapatan. Pertumbuhan layanan Data, Internet & IT Service meningkatseiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome secara signifikan dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi.

Kontribusi pendapatan Data, Internet & IT Service yang semakin besar menunjukkan Perseroan sudah berjalan pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company. Sementara itu beban operasional dan pemeliharaan meningkat sebesar 17,1 persen, seiring dengan pembangunan infrastruktur broadband meliputi backbone, mobile dan fixedline yang semakin agresif.

Capex Naik 25%

Untuk anggaran belanja modal (capital expendicture/capex) tahun ini, Direktur Keuangan Telkom, Harry M. Zen, memaparkan capex tahun ini sekitar 25 persen dari pendapatan atau minimal 30 triliun rupiah. "Dana capex 50 persen akan digunakan untuk mobile, 30 persen fixed broadband termasuk Indihome, dan 20 persen untuk lainnya," jelas Harry.

Sementara itu, target pendapatan dan laba tahun ini diharapkan tumbuh double digit. Sebagai informasi hingga akhir Desember 2017, capex Perseroan mencapai 33,2 triliun rupiah. Belanja modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membangun BTS 3G/4G guna memperkuat bisnis seluler, jaringan backbone dan akses fiber optic serta satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital.

Terkait pelemahan harga saham Telkom, Harry menjelaskan, hampir semua saham telko di seluruh dunia mengalami penurunan dan itu pun juga terjadi di Indonesia. "Kalau di Indonesia mungkin orang melihatnya terutama Telkomsel yang growth-nya double digit menjadi single digit. Tapi itu memang fenomena yang dimana pun normal terjadi dari double digit menjadi single digit.

Jadi menurut saya para investor kemungkinan mengurangi eksposure mereka di saham Telkom," papar Harry. Dari sisi infrastruktur, guna melengkapi sistem jaringan kabel laut Indonesia-Timur Tengah-Eropa Barat (SEA-ME-WE5) dan Indonesia-Amerika Serikat (SEA-US), Telkom juga sedang membangun kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) dari Dumai ke Manado yang akan menghubungkan SEA-ME-WE5 dan SEA-US.

Infrastruktur tersebut diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018 ini sehingga dapat memperkuat jaringan Telkom untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub. Telkom saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan Satelit Telkom-4 yang diberi nama Satelit Merah Putih dan diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2018. Dengan kapasitas yang lebih besar, Satelit Merah Putih akan membawa 60 transponder, terdiri dari 48 C-Band dan 12 extended C-Band.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top