Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teleskop Radio Terkuat Mulai Amati Kehidupan Alien Cerdas

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perburuan tanda-tanda kehidupanaliencerdas terus dilakukan. Dari Afrika Selatan, Proyek "Breakthrough Listen" telah menciptakan teleskop radio yang lebih kuat untuk menangkap gelombang dari luar angkasa.

Di tengah kritik, para ilmuwan masih optimis untuk mendapatkan jawaban tentang makhluk cerdas dari dunia lain.Breakthrough Listen, sebuah proyek yang didanai swasta sedang dalam proses mencari bukti kecerdasan luar angkasa. Mereka memulai operasi dengan susunan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan.

Pada 1 Desember 2022 lalu, inisiatif untuk menemukan tanda-tanda kehidupan berakal di alam semestadiumumkan. Pada konferensi yang diselenggarakan oleh South African Radio Astronomy Observatory (SARAO), mereka menyatakan dimulainya pengamatan menggunakan instrumen teleskop radio baru yang kuat.

Teleskop radio MeerKAT ditempatkan di Karoo sebuah wilayah terpencil Afrika Selatan. Pencarian baru ini untuk mencari indikator teknologi (techno signatures) yang dikembangkan oleh kecerdasan luar angkasa, dengan memperluas jumlah target yang dicari dengan faktor 1.000.

Para astronom dan insinyur di timBreakthrough Listentelah menghabiskan tiga tahun terakhir untuk mengembangkan dan memasang instrumentasi digital paling kuat yang pernah digunakan. Alat ini diharapkan dapat mencaritechno signaturesdan mengintegrasikan peralatan tersebut dengan sistem kontrol dan pemantauan MeerKAT bekerja sama dengan para insinyur SARAO.

Perangkat keras baru melengkapi pencarianListenyang sedang berlangsung menggunakan Teleskop Green Bank di AS, Teleskop Parkes di Australia, dan teleskop lain di seluruh dunia. Tapi sementara programBreakthrough Listendi Green Bank TelescopeGBT dan Parkes di Amerika Serikat melibatkan pemindahan piringan berbobot ribuan ton lebih ini untuk menunjuk target di seluruh langit.

Untuk mencari kehidupan luar angkasa, program MeerKAT tidak akan menggerakkan antena secara mekanis.

"MeerKAT terdiri dari 64 piringan, yang dapat melihat area langit 50 kali lebih besar dari yang dapat dilihat GBT sekaligus," jelas peneliti utamaBreakthrough Listen, Dr Andrew Siemion.

Bidang pandang yang begitu besar biasanya berisi banyak bintang yang merupakan targettechno signaturesyang menarik. Superkomputer baru yang dimiliki memungkinkan menggabungkan sinyal dari 64 piringan untuk mendapatkan pemindaian beresolusi tinggi dari target ini dengan sensitivitas yang sangat baik.

"Semuanya tanpa mempengaruhi penelitian astronom lain yang menggunakan larik (array) tersebut," kata Siemon seperti dikutip dari lamanbreakthrough initiatives.org.

Dengan beroperasi dalam mode komensal,Breakthrough Listenmendapatkan akses ke salah satu teleskop radio paling andal dan sensitif di dunia hampir 24 jam sehari, 7 hari sepekan. Kemampuan untuk memindai 64 target sekaligus dalam bidang pandang utama juga meningkatkan kemampuanBreakthrough Listenuntuk menolak sinyal gangguan dari teknologi manusia seperti satelit yang mengorbit Bumi.

Tim harus mengembangkan perangkat lunak penargetan dan penjadwalan yang canggih untuk memastikan tujuan survei dapat dipenuhi dalam jangka waktu yang diinginkan. Mereka juga telah mengembangkan pipa pemrosesan data otomatis yang memindai data hampir secarareal-timeuntuk mencari sinyal yang menarik.

ProyekBreakthrough Listenjuga bekerja sama dengan SARAO untuk mengembangkan peluang penelitian bagi para astronom dan pakar pemrosesan data di Afrika dalam program mutakhir ini.

Penelitian Internasional

Pencarian kehidupan di alam semesta telah menjadi area fokus utama penelitian internasional, dan inisiatif terobosan ini adalah pemimpin di bidang ini.

"Saya sangat senang bisa melakukan pencariantechno signaturesmenggunakan salah satu teleskop paling sensitif di dunia," kata Dr Cherry Ng, ilmuwan proyekBreakthrough Listenuntuk MeerKAT.

Tim hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk mencari lebih dari satu juta bintang terdekat. MeerKAT dapat mendeteksi pemancar yang mirip dengan suar radio paling terang di Bumi hingga jarak 250 tahun cahaya dalam mode pengamatan rutin.

Fernando Camilo, kepala ilmuwan untuk SARAO, observatorium yang membangun dan mengoperasikan MeerKAT, sangat bersemangat dengan pencarian baru ini.

"MeerKAT memiliki kombinasi sensitivitas dan kecepatan survei yang luar biasa, yang membuatnya menjadi teleskop yang luar biasa untukSearch for Extraterrestrial Intelligence(SETI)," kata Camilo.

Ia menambahkan teleskop yang direncanakan dan dikembangkan di Afrika Selatan ini telah menarik bahwa anak muda Afrika Selatan akan memiliki kesempatan untuk terlibat di garis depan pencarian kehidupan di luar Bumi.

"Salah satu target pertama yang akan kami amati adalah bintang tetangga terdekat kami, Proxima Centauri, yang tampaknya menampung dua planet berbatu kecil di zona layak huni bintang tersebut," kata Direktur EksekutifBreakthrough Initiatives, Dr S Pete Worden.hay/I-1

Dua Premis yang Bertolak Belakang

Para astronom memiliki pendapat yang berbeda mengenai apakah ada kehidupan atau peradaban teknologi di luar sana untuk ditemukan. Premis Fermi Paradox, yang mengusulkan kemungkinan besar ada kehidupan di luar sana meski sampai saat ini belum dapat dibuktikan.

Paradoks Fermi dirancang oleh fisikawan Italia-Amerika Enrico Fermi. Dia mengemukakan ide tersebut saat makan siang dengan rekan-rekannya pada 1950 ketika dia bertanya "Di mana semua orang?" menurutPlanetary Society.

Dia bertanya-tanya, mengingat planet Bumi relatif muda dibandingkan dengan alam semesta. Ia berharap ada makhluk cerdas di luas sanamengunjungi. Tapi sayangnya sampai sekarang tidak ada bukti kehadiran mereka di Bumi.

Fermi meninggal empat tahun kemudian setelah pernyataannya pada 1954. Seperti dia, banyak orang merenungkan hal yang sama yaitu apakah ada kehidupan lain di luar tata surya. Idenya telah memicu seluruh bidang ilmu berharap untuk memecahkan masalah, termasuk pencarian kecerdasan luar angkasa (Search for Extraterrestrial Intelligence/SETI).

Para ilmuwan telah berjuang untuk membuktikan Paradoks Fermi (Fermi Paradox). Yang paling jelas dan paling masuk akal untuk teknologi saat ini adalah adalah dengan menangkap sinyal radio yang dipancarkan oleh kehidupan dari luar angkasa.

"Hal ini lebih mungkin daripada melakukan perjalanan antarbintang sulit dilakukan. Apalagi planet pertama di luar tata surya baru ditemukan pada era '90-an. Ini berarti manusia baru saja mulai mempelajari dunia lain," kata penulis luar angkasa dalam Jonathan O'Callaghan dalam laporannya diLive Science.

Daripada sibuk mencari kehidupan di luar angkasa, saran yang paling mudah sebenarnya adalah kehidupan di Bumi adalah sendirian. Kehidupan, seperti yang ditemukan di Bumi, sangat tidak mungkin muncul, sehingga dunia ini adalah satu-satunya di alam semesta.

Pendapat semacam itu disampaikan oleh astronom dari Amerika Serikat Frank Drake mengenalkan persamaan Drake (Drake equation). Persamaan yang diajukan pada 1961, bahwa jumlah peradaban potensial di alam semesta dapat dihitung jika manusia mengetahui beberapa variabel kunci dengan rumus N = R* xfp x ne xf1 xfi xfc x L.

Variable-variabelnya adalah R* = kecepatan rata-rata pembentukan bintang di Bima Sakti.fp = pecahan bintang pendukung planet. ne = jumlah rata-rata planet yang berpotensi mendukung kehidupan untuk setiap bintang yang menampung planet.

f1 = bagian dari planet yang "dapat" mendukung kehidupan yang benar-benar mengembangkan kehidupan.fi = pecahan planet yang mengembangkan kehidupan berakal, dan dengan demikian peradaban berakal.fc = bagian dari peradaban yang mengembangkan teknologi untuk mengkomunikasikan keberadaan mereka

Persamaan Drake yang terkenal, yang dirumuskan pada 1961, mencoba menyaring Paradoks Fermi secara matematis menjadi probabilitas konkret untuk menemukan kehidupan di tempat lain. Hasil persamaan ini tidak ada tanda-tanda kehidupan Extra-Terrestrial (ET), seperti yang digambarkan pada film fiksi ilmiah.

TJ Nelson seorang jurnalis sains, mengkritik persamaan Drake karena kesimpulannya hanya berdasarkan perhitungan yang tidak bisa digunakan untuk menarik kesimpulan. Perhitungan Drake terdiri dari kemungkinan-kemungkinan yang digabung. Setiap faktor diperkirakan hanya antara 0 atau 1, sehingga hasilnya juga akan antara 0 hingga 1. Sayangnya semua kemungkinan ini sepenuhnya tidak diketahui.

SementaraBreakthrough Listensependapat dengan Paradoks Fermi. Mereka tengah mencari kehidupan luar angkasa menggunakan premis "jika kita tidak melihat, kita tidak akan mendapatkan jawaban".

Hal itu mendorong penciptaan teleskop radio dengan kemampuan kuat seperti MeerKAT. Alat ini diharapkan membuat pencarian itu lebih menyeluruh untuk mendapatkan informasi yang lebih baik. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top