Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelayanan Masyarakat

Teknologi Ubah Air Mesti Ada di 6 Wilayah

Foto : Istimewa/Dok Pemprov DKI Jakarta

Layanan Air Minum Berbasis Reverse Osmosis untuk Warga Kepulauan Seribu

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengharapkan teknologi Brackwish Water Reverse Osmosis (BWRO) untuk mengubah air payau menjadi air siap minum yang dimiliki Perumda Air Minum (PAM) dapat dibangun di seluruh kota administrasi.

Demikian disampaikan, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga di IPA Mookervaart, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (14/9). "Saya lagi dorong Dirut PAM membangun tempat seperti ini, supaya rakyat Jakarta bisa terlayani air minum secara menyeluruh," ujarnya.

Pandapotan mengatakan pihaknya berharap tahun 2023 mendatang PAM Jaya akan menguasai seluruh pengelolaan air minum, lalu menerapkan sistem IPA BWRO di lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta. Mengingat kerjasama dengan dua mitranya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta akan berakhir pada Februari tahun depan.

"Ternyata PAM sendiri sudah bisa membuat air yang bisa langsung diminum. Pengelolaan airnya sendiri kita bisa melihat kan, airnya yang payau bisa diolah menjadi air minum, saya pikir sudah cukup. Saya sudah coba malah lebih enak dari air biasanya," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa sistem ini merupakan hasil karya tim PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan air minum warga DKI, terutama warga yang tinggal di wilayah sulit air bersih.

"Jadi ini bagian dari hasil karya dimana pada saat isu kesulitan tentang air, dan air bakunya yang terkontaminasi dengan air laut dan hasil industri. Kemudian hasilnya bisa kita olah, hasilnya bisa langsung kita minum. Ini kan jadi satu terobosan yang dilakukan oleh PAM Jaya," tuturnya.

Arief menargetkan pada tahun 2030, seluruh wilayah Jakarta sudah mampu menerapkan sistem dengan teknologi terbarukan ini.

"Selain disini belum ada, baru hanya satu. Jadi dari PAM yang ada di Indonesia ini adalah teknologi yang terbaru dan bisa dipastikan hanya ini yang terbaik. Seperti yang saya sampaikan, targetnya 100 persen sampai tahun 2030. Jadi mulai dari tahun 2023 itu akan mulai pelayananya sampai 2030," pungkasnya.


Redaktur : andes
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top