Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rotablator

Teknologi Terbaru untuk Penanganan Jantung Koroner

Foto : koran jakarta/Gemma f purbaya

Hengkie F. Lasanudin

A   A   A   Pengaturan Font

Terjadinya penumpukan plak tersebut di arteri bisa menimbulkan sumbatan yang dapat memicu serangat jantung. Bahkan dari Survey Sample Registration System 2014 dikatakan bahwa penyebab kematian tertinggi di Indonesia diakibatkan dari penyakit jantung koroner.

Gejala-gejala serangan jantung sendiri yaitu adanya nyeri dada di sebelah kiri atau tengah atau ulu hati atau bahkan nyeri punggung, nyeri dada terasa seperti ditekan atau dihimpit benda berat, menjalar ke lengan kiri, punggung, bahu dan rahan, kadang disertai sesak nafas, dada berdebar, keringat dingin, mual hingga muntah.

"Pada saat seseorang terkena serangan jantung, maka terjadi penyumbatan total pada arteri koronner yang dalam hitungan menit dapat menimbulkan kematian sel-sel otot jantung. Sehingga fungsi jantung akan menurun drastis dan gagal berfungsi sebagai pompa sirkulasi darah ke seluruh tubuh atau yang sering dikenal dengan gagal jantung. Kejadian Sindrom Koroner Akut ini harus ditangani segera dan semakin cepat sumbatan arteri koroner diatasi, maka akan semakin banyak sel-sel otot jantung yang terselamatkan sehingga daya pompa jantung dapat dipertahankan," jelas dr. Hengkie.

Untuk penanganannya sendiri, salah satunya adalah dengan kateterisasi atau angiografi koroner, yaitu tindakan memasukan selang kecil atau kateter ke dalam pembuluh darah arteri dan menelusurinya hingga ke jantung dengan bantuan sinar X guna mengetahui pembuluh darah koroner yang tersumbat dalam arteri koroner dengan keakuratan mencapai 100 persen.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top