Teknologi Hijau Pacu Efisiensi
Guna mendorong perusahaan TPT di Tanah Air menerapkan teknologi industri hijau, Kemenperin menggelar kegiatan Diseminasi Teknologi Industri TPT pada 2021 bertema Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi TPT Berkelanjutan untuk Mendukung Peningkatan Substitusi Impor.
Kemenperin juga menginisiasi kebijakan substitusi impor untuk memperbaiki neraca perdagangan nasional, terutama bagi bahan baku dan bahan penolong yang menjadi tulang punggung industri pengolahan nasional. Substitusi impor ini diharapkan tidak hanya memacu peningkatan konsumsi bahan baku dan bahan penolong lokal, namun juga memacu industri nasional dalam mengisi kekosongan pada struktur industri yang selama ini diisi dengan cara impor.
Untuk itu, Kemenperin mendorong sejumlah langkah meliputi pemberian insentif teknologi melalui program restrukturisasi mesin/peralatan 4.0 pada industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain.
Selanjutnya, penyiapan SDM industri siap kerja melalui pendidikan vokasi yang fokus pada high-skill engineer, dan meningkatkan konektivitas hulu ke hilir industri TPT melalui platform Indonesia Smart Textile Industry Hub (ISTIH) yang saat ini telah digunakan oleh 525 industri TPT.
"Ada pula pendirian National Lighthouse sebagai benchmark implementasi industri 4.0, serta upaya pengembangan ekosistem industri special fiber, high quality yarn, dan functional clothing berbasis polyester, rayon dan padat karya melalui pendirian Apparel Park di Kawasan Industri Terpadu Batang," ungkap Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya