Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
The Search for Extraterrestrial Intelligence

Teknik Baru Mengetahui Sinyal Alien dari Luar Angkasa

Foto : AFP/ EVARISTO SA
A   A   A   Pengaturan Font

Salah kelemahan dalam mencari kehidupan alien adalah interferensi gelombang yang berpotensi mendapatkan sinyal palsu dari luar angkasa. Kini dengan teknik analisis sinyal yang melintasi ruang antarbintang, kita dapat mengatasi kelemahan itu.

Salah satu pertanyaan yang sering diungkapkan oleh setiap orang adalah adakah kehidupan di luar tata surya? Usaha untuk melakukannya dilakukan umat manusia melalui program The Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI).

Program ini merupakan istilah kolektif untuk pencarian ilmiah kehidupan cerdas di luar Bumi. Caranya dengan memantau radiasi elektromagnetik untuk tanda-tanda transmisi dari peradaban di planet lain.

Penyelidikan ilmiah dimulai tak lama setelah munculnya radio pada awal 1900-an, dan upaya internasional terfokus telah berlangsung sejak 1980-an.

Pada tahun 2015, Stephen Hawking dan miliarder Israel Yuri Milner mengumumkan Breakthrough Listen Project. Proyek ini merupakan sebuah upaya 10 tahun senilai 100 juta dollar untuk untuk mendeteksi sinyal dari bintang terdekat.

Program SETI dilakukan melalui teleskop radio Allen Telescope Array (ATA). Dikenal sebagai Teleskop Satu Hektare (1hT), berupa sebuah susunan teleskop radio yang ditujukan untuk pengamatan astronomikal. Teleskop ini berada di Hat Creek Radio Observatory di Shasta County, California, 470 kilometer timur laut dari Kota San Fransisco, California.

Yang terbaru SETI mengalami kemajuan yang signifikan. Para peneliti dari University of California, Berkeley, telah menemukan teknik baru untuk mendeteksi potensi sinyal radio alien. Teknik ini melibatkan analisis sinyal untuk tanda-tanda telah melintasi ruang antarbintang, sehingga mengesampingkan interferensi radio berbasis Bumi.

Interferensi adalah hadirnya sinyal dari frekuensi radio yang tidak diinginkan yang mengganggu penerimaan sinyal yang berasal dari frekuensi yang diinginkan. Interferensi dapat menindas sinyal yang diinginkan, menyebabkan kerugian sinyal, atau dapat mempengaruhi kualitas suara dan gambar.

Para ilmuwan di University of California, Berkeley, telah mengembangkan teknik baru untuk meningkatkan pencarian kehidupan di luar Bumi. Metode ini membedakan sinyal alien potensial dari interferensi berbasis Bumi dengan menganalisis perjalanan mereka melalui ruang antar bintang.

Penyempurnaan Teknik

Para ilmuwan telah memperkenalkan metodologi baru untuk mendeteksi dan memvalidasi sinyal radio potensial dari peradaban ekstraterestrial di dalam galaksi Bima Sakti. Kemajuan SETI ini menandai lompatan maju yang signifikan yang secara signifikan akan meningkatkan kepercayaan dalam pendeteksian kehidupan alien di masa depan.

Pencarian SETI hari ini sebagian besar bergantung pada teleskop radio berbasis Bumi, yang rentan terhadap interferensi radio terestrial dan satelit. Sinyal palsu, yang meniru tanda teknologi dari peradaban luar angkasa, dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk satelit Starlink, ponsel, gelombang mikro, dan bahkan mesin mobil.

Campur tangan semacam ini telah menciptakan harapan palsu sejak dimulainya program SETI khusus pertama pada tahun 1960. Dengan teknik terbaru dapat membedakan sinyal asli dari sinyal palsu yang sering kali tidak diketahui.

Peneliti biasanya mengalihkan fokus teleskop ke bagian langit yang berbeda, lalu mengunjungi kembali titik awal beberapa kali untuk memastikan apakah sinyal tersebut bukan satu kali terdengar atau sinyal tersebut berupa pancaran aneh dari Bumi.

Masalah ini diatasi dengan teknik baru yang inovatif yang dirancang oleh para peneliti di proyek Breakthrough Listen di University of California, Berkeley. Metode ini meneliti sinyal untuk tanda-tanda telah melintasi ruang antarbintang, sehingga menghilangkan kemungkinan sinyal tersebut hanyalah interferensi radio berbasis Bumi.

Dengan pendekatan baru ini maka dapat meningkatkan pencarian SETI. Breakthrough Listen, proyek pencarian SETI terlengkap, memantau langit utara dan selatan untuk tanda-tanda teknologi menggunakan teleskop radio. Ini juga berfokus pada ribuan bintang individu di bidang galaksi Bima Sakti, yang dianggap sebagai arah yang paling mungkin bagi suatu peradaban untuk mengirim sinyal.

"Saya pikir ini adalah salah satu kemajuan terbesar dalam radio SETI dalam waktu yang lama," kata Andrew Siemion, peneliti utama untuk Breakthrough Listen dan direktur Berkeley SETI Research Center (BSRC), yang menjalankan program SETI terlama di dunia.

"Ini adalah pertama kalinya kami memiliki teknik yang, jika kami hanya memiliki satu sinyal, berpotensi memungkinkan kami untuk secara intrinsik membedakannya dari interferensi frekuensi radio. Itu sangat menakjubkan," imbuh dia.

Siemion mengacu pada sinyal pita sempit 72 detik yang terkenal yang diamati pada 1977 oleh teleskop radio di Ohio.

"Deteksi ET pertama mungkin sekali saja, di mana kita hanya melihat satu sinyal," kata Siemion. "Dan jika sinyal tidak berulang, tidak banyak yang bisa kita katakan tentang itu. Dan jelas, penjelasan yang paling mungkin untuk itu adalah interferensi frekuensi radio. Memiliki teknik baru ini dan instrumentasi yang mampu merekam data dengan ketelitian yang cukup sehingga Anda dapat melihat efek medium antarbintang, (interstellar medium/ISM), sangatlah hebat," urai Siemion. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top