Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekanan Kian Kuat

Foto : S.d 3 Okt
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih berlanjut pascakenaikan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kenaikan imbal hasil obligasi AS akibat dampak penaikan bunga acuan The Fed menjadi salah satu faktor yang mendorong rupiah kembali tertekan terhadap dollar AS.

"Sentimen obligasi Amerika Serikat itu mendorong aliran dana cenderung keluar dari pasar negara berkembang," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, di Jakarta, kemarin.

Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (3/10) sore, melemah 45 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.061 rupiah per dollar AS.

Dia menambahkan kenaikan harga minyak mentah dunia turut memberikan imbas negatif bagi mata uang domestik. Kenaikan harga minyak mentah dunia dinilai dapat membuat defisit neraca berjalan berpotensi meningkat.

Di sisi lain, lanjut dia, keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan juga belum mampu menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan pergerakan rupiah masih dibayangi oleh sentimen negatif dari defisit neraca transaksi berjalan. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top