Kekhawatiran Omicron Mereda, Ini Buktinya Saham di Wall Street Naik Sangat Signifikan
Arsip Foto - Pialang bekerja mengenakan masker di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat.
New York - Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dalam sebuah reli luas setelah data ekonomi yang cerah dan kekhawatiran tentang keparahan varian virus corona Omicron yang melanda dunia tampak telah berkurang.
Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 261,19 poin atau 0,74 persen, menjadi menetap di 35.753,89 poin. Indeks S&P 500 bertambah 47,33 poin atau 1,02 persen, menjadi berakhir di 4.696,56 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 180,81 poin atau 1,18 persen, menjadi ditutup di 15.521,89 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor consumer discretionary dan teknologi masing-masing menguat 1,73 persen dan 1,33 persen, memimpin kenaikan.
S&P 500 naik setidaknya satu persen untuk sesi kedua berturut-turut, menempatkan indeks mendekati level rekor, karena volatilitas telah meningkat pada bulan terakhir tahun 2021 setelah kedatangan Omicron dan tahun yang kuat untuk ekuitas.
Sebuah penelitian di Afrika Selatan menyatakan pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron versus Delta, tetapi pejabat Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan tegas.
"Kami masih berjuang untuk arah dalam menghadapi wabah Omicron, tetapi dalam beberapa hari terakhir ... semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa varian itu berpotensi kurang parah daripada varian sebelumnya, khususnya Delta, yang menjadi pertanda baik untuk momentum ekonomi pada 2022," kata Mike Stritch, kepala investasi di BMO Wealth Management.
Saham Tesla Inc melonjak 7,5 persen, mendorong S&P 500 dan Nasdaq lebih tinggi. Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia telah menjual "cukup banyak" setelah beberapa minggu penjualan saham oleh miliarder itu.
Kepercayaan konsumen AS meningkat lebih lanjut pada Desember, menunjukkan ekonomi akan terus berkembang pada 2022. Survei dari Conference Board menunjukkan lebih banyak konsumen berencana untuk membeli rumah dan barang-barang mahal seperti kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga utama serta melanjutkan liburan selama enam bulan ke depan.
Laporan lain menunjukkan penjualan rumah AS meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut pada November, dan produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 2,3 persen pada kuartal Juli-September, direvisi naik dari perkiraan 2,1 persen bulan lalu.
Dalam perkembangan lain yang menggembirakan melawan pandemi, Amerika Serikat mengesahkan pil antivirus COVID-19 oral Pfizer Inc untuk orang yang berisiko berusia 12 tahun ke atas, menjadikannya pengobatan di dalam negeri pertama untuk virus corona. Saham Pfizer menguat 1,0 persen.
Indeks acuan S&P 500 sekarang telah naik 25 persen sejauh ini tahun ini. Namun, lingkungan untuk ekuitas dapat berubah menuju tahun depan karena Federal Reserve diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada 2022 untuk mengendalikan inflasi.
Pasar "tentu saja pada tingkat valuasi yang diperpanjang," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey. "Tahun depan adalah gambaran yang lebih sulit, tetapi jika inflasi akan menjadi bagian dari masalah, saya pikir investor pasti akan memilih saham daripada obligasi."
Sekitar 8,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 11,8 miliar selama 20 sesi terakhir.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya