Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Inggris

Tekanan Kian Kuat Minta May Keluar dari Downing Street

Foto : AFP/PRU

PM May di Parlemen - Perdana Menteri Inggris Theresa May memberikan penjelasan tentang Brexit di parlemen, Rabu (27/3). Parlemen Inggris sedang mencari solusi untuk menekan May mengundurkan diri dari jabatannya.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, berada di bawah tekanan kuat untuk menetapkan jadwal pengunduran diri dari Downing Street setelah dua kali menolak kesepakatan Brexit yang didukung kelompok anggota Parlemen garis keras. May akan berpidato di hadapan anggota Parlemen dari Partai Konservatif, Rabu (27/3) waktu setempat, pada saat House of Commons bersiap untuk memilih alternatif dari kesepakatan Brexit yang diajukannya.

Ada indikasi bahwa para pendukung Brexit enggan untuk mendukung May dalam pemungutan suara ketiga, sehingga berisiko pada Brexit atau istilah untuk memisahkan diri dari Uni Eropa jauh dari kenyataan.

May menyebut kelompok anggota Parlemen Konservatif bertarung seperti tikus dalam karung untuk bertahan pada mimpi Brexit. Sebelumnya, tiga menteri mengundurkan diri guna mendukung mosi untuk mendukung Parlemen. Sebelumnya, May mengisyaratkan dirinya akan mengundurkan diri jika anggota Parlemen mau mendukung proposal Brexit usulannya. May menyampaikan isyarat itu dalam percakapan pribadi dengan Tory Eurosceptics dalam perkumpulan Chequers pada Minggu (24/3) lalu.

"May juga menegaskan dia pertama-tama perlu tahu apakah jumlah dukungan (dalam parlemen) cukup banyak untuk diganti dengan perjanjian pengunduran diri sebelum dia setuju untuk menindaklanjutinya," tulis media setempat. Wacana pengunduran diri May muncul ketika pemerintah dan Parlemen Inggris tak kunjung menyepakati negosiasi Brexit. Berdasarkan undang-undang, Uni Eropa memberikan tenggat waktu hingga akhir Maret ini.

Tiga tahun setelah referendum yang memutuskan untuk berpisah dengan Uni Eropa, Inggris dicengkeram oleh ketidakpastian yang meresahkan tentang bagaimana cara yang harus ditempuh untuk mengakhiri keanggotaan dengan kelompok negara-negara yang telah berlangsung selama 46 tahun.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top