Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Survei BI - Inflasi Bulan Ini Diprediksi Terendah pada Juli dalam Tiga Tahun Terakhir

Tekanan Inflasi Mengendur

Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga

Gubernur BI, Perry Warjiyo,

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta akarta akartaakarta - Laju inflasi Juli ini diperkirakan melambat dari bulan sebelumnya. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memprediksikan inflasi Juli 2018 terendah di bulan yang sama dalam rata-rata tiga tahun terakhir.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) oleh BI selama dua pekan awal Juli 2018, inflasi tahunan pada Juli 2018 diperkirakan sebesar 3,14 persen (year on year/ yoy). Angka inflasi bulanan pada Juli 2018 diprediksi mencapai 0,23 persen (month-to-month/ mtm), lebih rendah dibandingkan capaian inflasi pada Juni 2018 yang sebesar 0,59 persen secara mtm.

"Inflasi Juli 2018 jauh lebih rendah rata-rata historis bulan Juli selama tiga tahun terakhir yang sebesar 0,54 persen," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat pekan lalu. Perry menyebut laju inflasi yang terkendali itu merupakan hasil koordinasi yang kuat antara Bank Sentral, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjaga suplai barang.

"Ini menunjukkan bahwa harga-harga terkendali dan ini juga menunjukan kuatnya koordinasi antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah di dalam tim pengendalian inflasi pusat maupun tim pengendalian inflasi daerah," kata Perry. Bank Sentral memperkirakan inflasi hingga akhir tahun sebesar 3,6 persen (yoy).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama Juni 2018 sebesar 0,59 persen (mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan Mei yang sebesar 0,21 persen (mtm), namun lebih rendah dibandingkan inflasi Juni 2017 sebesar 0,69 persen (mtm). Laju inflasi kembali memanas selama bulan lalu karena bertepatan dengan Ramadan, Idul Fitri, dan libur sekolah. Bahkan, inflasi pada Juni jauh di atas prediksi pemerintah.

Di Luar Perkiraan

Capaian inflasi pada Juni lalu di luar perkiraan pemerintah. Awal bulan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, optimistis inflasi pada Juni 2018 cenderung sama dengan bulan sebelumnya, yakni di rentang 0,2-0,25 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan kenaikan tarif angkutan umum pada periode Lebaran menjadi pemicu inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen. "Karena ini adalah periode Lebaran dan ada liburan panjang menyebabkan permintaan meningkat," katanya, beberapa waktu lalu.

Suhariyanto menjelaskan kontribusi dari tarif angkutan ini menyebabkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,5 persen. Kenaikan tarif angkutan udara menyumbang andil inflasi sebesar 0,15 persen, diikuti tarif angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,08 persen dan tarif kereta api dengan andil inflasi 0,01 persen.

Dengan inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni tercatat sebesar 1,9 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,12 persen.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top