Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Tekanan Eksternal Rem Apresiasi Rupiah

Foto : ANTARA/SIGID KURNIAWAN
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang kembali mengemuka dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah menahan laju penguatan kurs rupiah, meskipun sentimen positif datang dari kenaikan peringkat oleh Moodys dan surplus neraca perdagangan. Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (18/4), mengatakan tekanan eksternal dari negara adidaya itu juga berlipat ganda bagi rupiah, setelah pelaku pasar semakin berekspetasi bahwa suku bunga Federal Reserve berpeluang naik lebih dari tiga kali atau lebih agresif dari konsensus sebelumnya.

"Berita baik datang, tapi perkembangan di Amerika memberi tekanan," ujar dia merujuk pada kabar baik yang datang dari kenaikan peringkat utang oleh Moody's dan neraca perdagangan Maret 2018 yang surplus 1,09 miliar dollar AS. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan kurs rupiah terhadap dolar AS belum bisa bergerak menguat signifikan karena eskalasi situasi ekonomi global yang masih memberikan ketidakpastian.

"Dari sisi ekspektasi kenaikan bunga Federal Reserve, pasar masih terus menghitung itu," ujar dia. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (18/4) sore, melemah delapan poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.765 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top