Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Korban Bencana Alam

A   A   A   Pengaturan Font

Ini belum termasuk korban meninggal di longsoran Jl Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Dyanti Dyah Ayu Cahyani Putri. Sayang setelah berjam-jam berada di dalam mobil yang tertimbun tanah, akhirnya Putri meninggal di rumah sakit. Satu temannya syukur bisa diselamatkan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, sekitar 140 RT dan 48 RW Jakarta terendam akibat air Kali Ciliwung meluap. Jumlah pengungsi Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mencapai 6.500 jiwa lebih.

Tentu saja kerugian paling berat adanya korban jiwa dalam setiap bencana, termasuk kali ini. Ke depan mesti diupayakan sekeras mungkin agar tak terjadi korban jiwa. Salah satu cara dengan mengecek struktur kontur tanah di kemiringan-kemiringan tajam pinggir jalan. Kawasan Puncak sudah harus menjadi prioritas utama pengecekan. Juga daerah-daerah lain yang memiliki jalan-jalan dengan perbukitan di sisi-sisinya.

Pemkab atau Pemkot harus mengantisipasi, bukan reaktif. Caranya dengan memotong atau membuat terasering perbukitan di sisi-sisi jalan yang dinilai potensial ambrol atau longsor bila hujan deras. Jangan setelah longsor, apalagi ada korban jiwa, baru bereaksi dibuat terasering. Demikian juga kasus di Perimeter Selatan ini jangan terulang. Longsor di situ pasti karena pemborong atau kontraktor sembrono dalam memadatkan tanah. Banyak konstruksi seperti itu sering asal jadi. Tembok penahan tidak terlalu kokoh. Sementara itu, pemadatan tanah kadang ala kadarnya. Hal ini membuat tanah mudah tergerus dan karena tembok penahan tidak kuat, terjadilah longsor, saat hujan deras.

Kontraktor di Perimeter Selatan yang membangun underpass ini harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum. Perlu disidik, apakah ada bestek (ukuran-ukuran bahan bangunan) yang dilanggar. Sebab underpass tersebut belum lama. Mestinya kalau membangun sesuai dengan bestek, tidak begitu mudah longsor. Sebab tidak ada yang menekan. Berbeda kalau ada pemberat yang menimpa tanah dan tembok tersebut. Ini praktis hanya karena air hujan karena tidak ada banjir di situ. Kalau bukan hasil konstruksi yang sembrono, tentunya tidak terjadi bencana longsor.

Komentar

Komentar
()

Top