Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Ketergantungan Impor Pangan, UGM-Kementan kembangkan Smart Agricultural Enterprise Kedelai

Foto : Antara/ Dokumentasi Humas UGM

Panen raya kedelai lokal program Smart Agricultural Enterprise dari Hulu sampai Hilirisasi pada Komoditi Kedelai (SAE Kedelai) yang dikembangkan Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan Kementerian Pertanian di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (14/3/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Bantul - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada atau UGM bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP) Kementerian Pertanian atau Kementan mendorong program pengembangan kedelai dari hulu hingga hilir.

Sebagai proyek percontohan, UGM dan Kementan mengembangkan Program Smart Agricultural Enterprise dari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penanggung Jawab Kegiatan Penelitian sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani di sela panen raya kedelai di Bantul, Senin (14/3), menjelaskan Smart Agricultural Enterprise Kedelai dari hulu hingga hilir berbasis penerapan iptek kepada masyarakat usaha tani, pemerintah dan industri. Program itu sebagai solusi atas permasalahan ketergantungan impor kedelai.

Eni menambahkan, selain sebagai sumber protein nabati menyehatkan, kedelai juga dikenal murah dan terjangkau rakyat Indonesia. Sayangnya, produksi kedelai dalam negeri hanya dapat memenuhi 10 persen dari kebutuhan kedelai nasional saat ini.

Sejarah menunjukkan produksi kedelai nasional tertinggi pernah dicapai sebesar 1,87 juta ton pada 1991 sampai 1992, namun setelah itu makin turun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top