Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tekan Backlog Perumahan, PUPR Ajak Pengembang Garap Pasar Milenial

Foto : istimewa

Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh dalam webinar terkait Properti Sebagai Lokomotif pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Jakarta, Senin (14/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menilai sektor properti yang didukung dengan konsumen milenial akan semakin tumbuh positif di tahun ini. Untuk itu, Kementerian PUPR mengajak para pengembang dan stakeholder sektor properti untuk bahu membahu memenuhi permintaan hunian guna mengurangi backlog perumahan di Indonesia.

Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh mengatakan, dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan pengurangan backlog dari semula 11 juta unit menjadi 6,7 juta unit.

Untuk tahun ini, sasaran itu dijabarkan dalam sejumlah program PUPR di antaranya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 200 ribu unit, subsidi bantuan uang muka (SBUM) 200 ribu unit, bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2PT) 312 unit, program Badan Pengelolaa Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) 100 ribu unit, dan program dari sarana multigriya finansial (SMF) 10 ribu unit.

"Besaran tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang kita bersama, untuk itu PUPR mengajak para pemangku kepentingan, para stakeholder sektor perumahan untuk bahu membahu saling asah, asih, asuh mencapai target yang ditetapkan pemerintah," ujarnya dalam webinar terkait Properti Sebagai Lokomotif pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Jakarta kemarin.

Lebih lanjut, dia optimistis sektor properti akan tetap tumbuh positif tahun ini dan hunian bagi generasi milenial berpotensi besar mendorong pertumbuhan sektor ini lebih tinggi lagi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top